JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menggharapkan hajat Pemilu Serentak 2019 tidak sampai menimbulkan luka. Apalagi, berujung pada perpecahan serta dendam antar sesama anak bangsa.
Dikatakan Bamsoet, sangat penting dipahami bahwa waktu lima menit di bilik suara akan menentukan masa depan bangsa Indonesia. Namun, jangan sampai masa depan bangsa Indonesia jadi hancur berantakan hanya karena perbedaan pilihan.
"Masa depan bangsa bisa dilihat dari bagaimana kondisi pemudanya. Jika dalam menghadapi Pemilu 2019 ini pemudanya ikut gontok-gontokan, akan sulit rasanya membayangkan bagaimana keadaan bangsa kita kedepannya. Pemuda justru harus menjadi contoh bagi kalangan senior bahwa berbeda pilihan tidak menciptakan jurang permusuhan," kata Bamsoet di Jakarta, Kamis (17/01/19).
Legislator Partai Golkar Dapil Jawa Tengah VII yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini juga mengajak elemen masyarakat agar saling memberikan saran dan masukan yang substansial terhadap berbagai pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang sedang dibahas oleh DPR RI bersama pemerintah.
"DPR RI sangat perlu masukan dari pemuda atas beberapa RUU yang punya pengaruh langsung terhadap kehidupan kepemudaan. Seperti RUU Larangan Minuman Beralkohol, RUU Kewirausahaan Nasional, RUU Ekonomi Kreatif, RUU Pendidikan Keagamaan, RUU Sumber Daya Air, RUU Energi Baru Terbarukan, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan lainnya. Saya juga akan minta berbagai komisi dan alat kelengkapan dewan selalu melibatkan berbagai organisasi kemasyarakatan maupun keagamaan," papar Bamsoet.
Dalam konteks bela negara, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengingatkan kesiapan pemuda untuk melakukan regenerasi beberapa posisi penting di tanah air. Baik di tubuh partai politik maupun di berbagai posisi penting kepemimpinan nasional dan daerah.
"Menguasai sebuah negara tidak lagi harus dilakukan melalui agresi militer semata. Namun, cukup dengan menguasai partai politik. Karena itu, sangat penting bagi para pemuda menempa dirinya dengan jiwa nasionalisme yang tinggi. Sehingga jika kelak berada di pucuk kepemimpinan nasional, daerah, maupun menjadi petinggi partai politik, bisa tetap menjaga kedaulatan bangsa dan negara yang kita cintai ini," jelasnya. (Alf)