Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 22 Jan 2019 - 12:50:48 WIB
Bagikan Berita ini :

Elektabitas Jokowi Dipepet Prabowo, Kubu Jokowi 'Nyinyir' Tanggapi Survei Median

9521_capres_3.jpg.jpg
Prabowo Vs Jokowi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzikly menanggapi 'nyinyir' terkait hasil survei terbaru Media Survei Nasional (Median).

Dalam survei terbarunya yang dirilis Januari 2019, Median mencatat elektabilitas antara petahana Jokowi-Ma'ruf dengan penantang Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kian menipis. Ace mengaku tak percaya terhadap survei tersebut.

"Publik perlu kritis terhadap hasil survei dari lembaga survei yang partisan. Lihat dulu track record lembaga survei tersebut. Sandingkan dengan hasil lembaga survei yang lain. Kalau hasil surveinya nyeleneh sendiri patut diduga lembaga survei tersebut sedang membangun framing politik," kata Ace saat dihubungi, Selasa (22/1/2019).

Padahal, kata Ace, mayoritas lembaga survei menyebutkan selisih suara paslon 01 dengan paslon 02 dua digit (sekitar 20 persen). Yang terakhir hasil survei Charta Politika juga menunjukan jaraknya 20 persen.

"Menanggapi mayoritas hasil survei yan menemukan selisih 20 persen. Paslon 02 bertahan dengan mengangkat framing bahwa jarak antara palson 01 dengan 02 tinggal 10 persen atau satu digit. Timses paslon 02 menyebut angka itu adalah survei internal yang tidak dipublikasikan," katanya.

Ace mengatakan, beberapa saat setelah klaim survei internal paslon 02 itu disampaikan ke publik, muncul rilis Median menjustifikasi klaim survei internal bahwa selisih elektabilitas pada bulan januari yang tinggal satu digit (9,2 persen).

Berbeda dengan hasil survei Populi Center, LSI, Litbang Kompas, Indikator Politik yang menyebutkan elektabilitas Jokowi diatas 50 persen, tapi hanya Median yang menampilkan elektabilitas Jokowi 47,9 persen. Menurutnya jika menemukan lembaga survei yang beda sendiri, patut dicurigai motifnya dan juga kehandalan metodologinya.

"Seperti yang sudah saya sampaikan, kalaupun kita terpaksa mengikuti framing Median yang ngikut klaim survei internal paslon 02. Selisih 9,2 persen juga berat bagi paslon 02 untuk mengejar elektabilitas Jokowi. Karena apa? Karena Median sendiri menyebut kenaikan suara paslon 02 cenderung lambat. Dalam 3 bulan naik sekitar 3,2 persen," katanya.

Maka itu, lanjutnya, dalam 3 bulan kedepan dengan pola seperti itu, paslon 01 tidak akan terkejar. Melihat berbagai blunder 02 dan semakin panasnya mesin partai 01, bisa jadi elektabilitas 01 tidak tertandingi. (Alf)

tag: #partai-golkar  #prabowo-subianto  #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement