JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) –Kepala Perpustakaan RI M. Syarif Bundo mengungkapkan rahasia dibalik megahnya Perpustakaan RI. Menurutnya, Perpustakaan yang berdiri tegak menjulang di samping Monumen Nasional (Monas) itu memiliki sejarah yang umurnya hampir menyamai umur Negara Republik Idonesia.
“Presiden Pertama kita Bapak Soekarno adalah seorang yang sangat visioner. Lewat bukunya dengan judul Sang Arsitek, mengungkap sejarah indah Perpustakaan Nasional RI yang beliau bangun. Hal ini mungkin anak cucu kita, bahkan banyak diantara kita yang belum mengetahuinya”, kata Syarif dalam pidatonya, usai melakukan penandatanganan kerjasama dan MoU dengan Mendagri Tjahjo Kumolo,di Jakarta, Kamis (31/1/2019)
Syarif melanjutkan, Sang Proklamator Bung Karnomenuliskan bahwa beliau telah berpikir dengan matang dari sejak awal menata Silang Monas menjadi tempat yang berbeda dari tempat yang lainnya. Dimana Jalan Medan Merdeka Utara sepanjang Istana Negara ditempati oleh pemimpin-pemimpin nasional dalam percaturan nasional.
Sedangkan Medan Merdeka Barat adalah tempat museum yang menunjukkan betapa kekayaan artefak peradaban bangsa Indonesia. Selanjutnya, Medan Merdeka Selatan ada Perpustakaan sebagai sumber melihat kemajuan ilmu pengetahuan yang dicapai putra-putri terbaik bangsa, sepanjang sejarah.
“Dari cerita Sang Proklamator itu kita bisa tahu bahwasejak awal Ibukota Negara ini dibangun, Bapak Soekarno Presiden RI pertama telah memprioritaskan Perpustakaan Nasional ini penting dan perhatian perpustkaaan menjadi sumber ilmu pengetahuan harus menjadi perhatian bangsa dalam membangun manusia Indonesia”, jelas Syarif.
Lanjut Syarif, dirinya sangat berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah melanjutkan semangat Sang Proklamator Kita Bapak Soekarno untuk mengembangkan Perpustakaan.
“Melalui UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Bapak Presiden Jokowi menyetujui pembangunan gedung Perpustakaan Nasional yang sangat megah di kawasan Asia saat ini dan Perpustakaan sebagai urusan wajib pemerintahan pelayanan dasar. Ini berarti efek yang ditimbulkan sangat dahsyat dari pusat sampai dengan desa-desa”, tukas Syarif.
Di hadapan Mendagri Tjahjo Kumolo, dirinya juga berharap pelaksanaan MoU antara Perpustakaan Nasional RI dan Kemendagri tersebut dapat segera memberi efek positif bagi Daerah.
“Di hadapan Bapak Mendagri kami berharap setelah acara ini Bapak bisa membantu kami untuk menyampaikan kepada daerah agar bersama – sama mengembangkan Perpustakaan sebagai Pintu gerbang kecerdasan bangsa”, tambah Syarif.
“Mari kita sama-sama ikut mempromosikan Perpustakaan. Dengan transformasi digital pelayanan perpustakaan kita bangun peradaban Indonesia yang lebih baik kepada seluruh masyarakat”, tutup Syarif. (Alf)