JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) menyebut, pasangan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pilpres 2019.
Jokowi mengatakan, akibat menggunakan konsultan asing itu, strategi kampanye kubu oposisi berpotensi memecah belah masyarakat.
Politikus Partai Gerindra Muhammad Syafei mengatakan, Jokowi seperti maling teriak maling. Pasalnya, BPN sampai hari ini belum pernah menggunakan konsultan asing.
"Kalian dituduhkan Rusia saya kira ini sangat berbahaya apa lagi kan kita tahu Rusia ini dalam kancah politik internasional selalu berpihak kepada Indonesia. Isu-isu tentang Papua pun misalnya Rusia ini sangat berpihak kepada Indonesia. sehingga kita nggak tahu apa maksudnya memancing kemarahan Rusia," kata pria yang akrab disapa Romo ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Disatu sisi, kata dia, pihak Rusia melalui kedutaan besarnya sudah mengatakan bahwa mereka tidak pernah campur tangan dengan urusan urusan dalam negeri ke Indonesia.
"Sikap itulah yang kemudian di kancah internasional dia ketika ada yang coba mengangkat persoalan Papua ingin referendum dan sebagainya, selalu pasang badan untuk Indonesia," kata dia.
Anggota Komisi III DPR RI ini juga mengatakan, teryata yang pernah menggunakan konsultan asing adalah petahana pada Pilpres 2014.
"Kalau ini yang terjadi kemudian mereka teriak yang secara politik sering dikenal dengan istilah maling teriak maling," pungkasnya. (ahm)