Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Rabu, 13 Feb 2019 - 03:33:10 WIB
Bagikan Berita ini :

Cibir Pidato Ketum PSI, Demokrat: Lama-lama Jadi Partai Sensasi Indonesia

tscom_news_photo_1550003590.jpeg
Ketua Umum DPP PSI, Grace Natalie. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPP Demokrat,Jansen Sitindaon menanggapi pidato Ketua Umum DPPPSI,Grace Natalie, yang menyinggung koruptor sebagai kaum nasionalis gadungan.

Grace menyebut, label nasional gadungan juga pantas disematkan kepada mereka yang mengaku nasionalis tapi turut meloloskan perda-perda agama yang diskriminatif. Juga mereka yang bungkam saat terjadi tindak intoleran.

Jansen menilai,apa yang disampaikan Grace dalam pidatonyahanya upaya PSI mencari sensasi politik jelang Pemilu 2019.

"Saya hanya bisa tertawa dengar Pidato Grace Natalie ini. Lama-lama jadi Partai Sensasi Indonesia, PSI ini," kata Jansen kepada wartawan, Selasa (12/2/2019).

Jansen kemudian menyinggung kasus Meiliana yang memprotes volume suara azan. Menurutnya, apa yang disampaikan Grace justru menampar wajah Presiden Jokowi, di mana kasus Meiliana berujung vonis 18 bulan bui karena dianggap menista agama akibat mengeluhkan volume suara azan masjid di dekat rumahnya pada 2016.

"Grace mungkin lupa jika sekarang ini zamannya Jokowi. Apa yang terjadi termasuk kasus ibu Meliana di Tanjung Balai yang dia pidatokan itu terjadi ya di masa Jokowi ini. Jadi nampar Jokowi, presiden yang dia dukung sendiri pidato Grace itu. Artinya kalau mengikuti pidato Grace ini, presiden sekarang nasionalismenya berarti gadungan dong? Diam saja ketika Ibu Meliana dipersekusi dan bahkan akhirnya dihukum," ujarnya.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiitu juga menganggap pidato Grace malah 'menyenggol' partai koalisi di kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.

Sebab, dia menilai, narasi yang dikatakan Grace soal nasionalis itu tak tercerminkan di parpol koalisi petahana Jokowi, lantaran banyak yang menjadi 'pasien' KPK.

"Termasuk narasi nasionalis gadungan adalah partai-partai yang rutin mengirim kader-kader mereka untuk sekolah di KPK. Apa itu tidak menampar teman kolisinya sendiri juga? Karena fakta membuktikan 'pasien' KPK sekarang ini kan paling banyak dari partai-partai pendukung Jokowi, di mana PSI menjadi bagiannya. Jadi pidato itu bagusnya sebenarnya Grace Natalie pidatokan langsung ke Presiden Jokowi dan teman-teman koalisinya sendiri. Biar sadar koalisi mereka ini," tutur Jansen.

Lebih lanjut, Jansen mengatakan, pidato Grace tersebut justru memberi makna harus ada pergantian pemerintahan. Sebab menurutnya, nasionalisme yang mengelola negara adalah gadungan.

"Itu maka jika mengikuti logika Grace di pidatonya ini, kekuasaan sekarang ya memang harus diganti. Karena nasionalisme yang mengelola negara sekarang kan gadungan. Untuk itulah maka koalisi kami ingin perubahan, mengganti presiden dan yang berkuasa sekarang melalui pemilu 17 April 2019 nanti," kata Jansen.

Sebelumnya, Grace dalam pidatonya berjudul 'Musuh Utama Persatuan Indonesia' Grace menyinggung kaum nasionalis gadungan.

Diamenjelaskan, ada dua ancaman yang membayangi persatuan Indonesia. Pertama, keberadaan kaum intoleran yang tiap harinya mengumbar kebencian. Kedua, keberadaan para koruptor yang melemahkan gerakan persatuan masyarakat.

"Jadi kalau ada orang menyebut dirinya nasionalis, tapi di belakang masih mencuri uang rakyat. Mereka lebih pantas kita sebut nasionalis gadungan," ucap Grace di acara Festival 11 Jogjakarta di Jogja Expo Center (JEC), Senin (11/2/2019).

Grace menambahkan, label nasional gadungan juga pantas disematkan kepada mereka yang mengaku nasionalis tapi turut meloloskan perda-perda agama yang diskriminatif. Juga mereka yang bungkam saat terjadi tindak intoleran. (Alf)

tag: #partai-demokrat  #pemilu-2019  #psi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement