JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Aktivis pergerakan Hariman Siregar menyatakan, reformasi telah dibajak menuju pembusukan politik dan ekonomi.Ironinya, pembusukan tersebut telah menjadi persoalan kompleks bernuansa patologis dalam kehidupan bernegara.
"Sejarah reformasi telah memakan dirinya sendiri, dan dilumat kembali oleh krisis politik dan moral,"ujar Hariman dalam siaran pers Bedah Buku Mengapa Harus Kembali ke UUD 1945 dan Pancasila, di Jakarta, Kamis (15/2/2019).
Menurut Hariman, reformasi tidak sekadar pemilu lima tahunan. Lebih dari itu, reformasi adalah berfungsinya pilar-pilar penyangga demokrasi. Yakni penegakkan hukum yang adil, partai politik yang modern, pers sehat, dan masyarakat sipil yang konsisten .
Hariman juga menyayangkan reformasi yang kemudian menghasilkan amandemen UUD, yang kental nuansa liberalismenya dan tercerabut dari akar budaya bangsa.
"Amandemen UUD membuat rakyat terpecah belah dan sekaligus produk yang membuat orang asal ngomong, bohong, fitnah, adu domba dan sombong," ujar Hariman.
Amandemen, lanjut dia, juga memicu gesekan sosial.
"Pemilihan capres dan cawapres saja, patut dinilai tidak sehat, transaksional, jegal menjegal yang penuh dengan nafsu haus kekuasaan," kata Hariman. (plt)