JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso memprotes pertanyaan yang diajukan Capres petahana Jokowi soal penguasaan lahan Prabowo dan unicorn. Jokowi dinilai tendensius dan menyerang personal.
Soal pertanyaan unicorn, Priyo menilai Jokowi tidak berniat bertanya. Namun, hanya ingin menunjukkan seolah-olah dia menguasai dunia start-up.
"Ini pertanyaan sebenarnya agak aneh bin ajaib, tendensi menjebak. Unicorn itu jutaan rakyat mana ada yang tahu, di sini (ruang debat) saja setengah tahu. Itu pertanyaan ingin menunjukkan seolah-olah tahu unicorn, start-up dan sebagainya,"ujar Priyo kepada wartawan di hotel The Sultan, Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (17/2/2019) malam.
Priyo mengatakan, Prabowo pun sebenarnya bisa melakukan hal serupa jika mau. Namun, Prabowo tidak melakukannya karena menghargai personal Jokowi.
"Mau tidak Jokowi ditanya soal rudal oleh Pak Prabowo?. Misalnya rudal alat perang kita, sebutkan," ujarnya.
Selain itu, Priyo juga memprotes pernyataan Jokowi soal kepemilikan lahan Prabowo.
"Itu seolah-olah dengan bangga disiarkan kepada seluruh republik bahwa Prabowo kuasai sekian ribu lahan. Itu tudingan tidak etis," sesal Priyo.
Karenanya, lanjut dia, usai debat tim BPN langsung mendatangi KPU untuk protes soal pertanyaan lahan tersebut.
Priyo menyebut, KPU dan Bawaslu berjanji akan menindaklanjutinya.
"Tadi kita langsung sampaikan protes kepada KPU dan Bawaslu, ketua KPU berdiri dan seterusnya adakan rapat kilat. Mereka langsung jawab," ujar Priyo.
"Jawaban KPU, nanti kita rapatkan, dan mempersilakan Bawaslu untuk tindak lanjuti. Bawaslu kabarnya akan merapatkan masalah ini," ucap Priyo.
Priyo juga menilai, pertanyaan Jokowi itu justru blunder. Jokowi malah menunjukkan kelemahan pemerintah dalam mengurusi soal kepemilikan lahan.
"Seperti memukul air di dulang terpercik muka sendiri. Apa yang dilakukan oleh pemerintah Jokowi? Terhadap kepemilikan lahan. Kepemilikan oleh asing perlu kita audit seperti apa. Kok tega menuding tendensius dan ambisius dan mempermalukan seolah-olah Pak Prabowo sepeti itu," sambungnya. (Alf)