JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Hampir tujuh bulan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bekerja sendirian tanpa dibantu wakil gubernur.
Hal ini, buntut dari alotnya proses pemilihan calon wakil gubernur (cawagub) pengganti Sandiaga Uno. Meskipun, jatah kursi DKI-2 dipastikan milik kader PKS.
Kondisi tersebut jelas membuat energi PKS terkuras. Apalagi partai yang dipimpin Sohibul Iman itu juga sedang fokus menghadapi Pemilu Serentak 2019.
Hingga kini, PKS sendiri terus mendorong agar persoalan Cawagub segera dirampungkan. Karena kehadiran wagub DKI juga sekaligus dapat "membantu" kampanye pasangan Capres dan Cawapres nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pengamat Politik, Hukum dan Keamanan, Dewinta Pringgodani ikut menyorotikursi wagub yang dibiarkan kosong terlalu lama.
"Kok urusan kursi wagub sampai berbulan-bulan tanpa kepastian. Padahal, sebagai partai pengusung PKS dan Gerindra hanya tinggal duduk bareng menentukan pengganti Sandiaga Uno,” kata Dewinta di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Dewinta pun mendorong Gubernur Anies ikut proaktif mendesak partai pengusungnya untuk segera mengisi posisi wagub yang ditinggalkan Sandiaga.
"Atau, jangan-jangan Anies masih menginginkan Sandiaga untuk kembali mengisi posisi wagub. Karena itu dibiarkan kosong hingga sekarang," katanya.
"Ini dugaan saya saja. Jika itu yang diinginkan Anies, artinya beliau pesimis pasangan Prabowo-Sandi akan memenangi Pilpres 2019,” ujar Dewinta.
Menurut Dewinta, posisi wagub sangat strategis untuk mengoptimalkan kinerja Pemrov DKI Jakarta dalam melayani masyarakat.
"Kasihan Pak Anies kelamaan kerja sendiri,” pungkasDewinta.
Diketahui, PKS dan Partai Gerindra akan memberikan nama cawagub DKI Jakarta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pekan ini. Kedua partai pengusung sudah menyetujui dua nama.
"Semoga pekan ini surat pengajuan sudah dapat dikirim kepada Gubernur Anies," kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Syakir Purnomo, Selasa (19/2/2019).
Syakir mengklaim, PKS dan Gerindra sudah menyepakati nama. Selanjutnya, tinggal diserahkan kepada Anies yang nantinya diajukan ke DPRD DKI Jakarta.
Sebelumnya, tiga orang kader PKS mengikuti uji kepatutan dan kelayakan cawagub. Mereka adalah eks Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto, dan Ketua Fraksi PKS di DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi.
Syakir lebih dulu mengumumkan dua calon wakil gubernur yang lolos uji kepatutan dan kelayakan. Keduanya yakni Syaikhu dan Agung.
Namun, Ketua DPD DKI Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik menilai pengumuman itu salah kaprah. Sebab, hasil dari tim panelis mestinya dibahas lebih dulu dengan pimpinan dua partai pengusung, Gerindra, dan PKS. (Alf)