JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sekretariat Nasional Jokowi (Seknas Jokowi) bersama Wadah Silaturahim Khatib Indonesia (Wasathi), menyatakan dukungan pada Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden (Wapres) periode2019-2024.
Bendahara Umum DPN Seknas Jokowi, Ismarilda Priadi, menilai sosokMa’ruf Amin pantas mendampingi Jokowi karena memiliki kapasitas yang mumpuni untuk membawa Indonesia lebih maju lagi.
Ismarilda juga mendorong agar khatib atau penceramah di masjid dapat turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menghindarkan diri dari ceramah yang dapat memecah belah.
"Agar aktivitas penyiaran agama berisi narasi yang penuh kedamaian, mempersatukan, keramahan, toleran, meneduhkan dan sadar akan pluralitas elemen bangsa dalam aktivitas penyiaran agama," kata Ismarilda,Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Ismarilda juga telah menyampaikan pandangannya mengenai persatuan dan kesatuan bangsa tersebut, saat acara Wadah Silaturahim Khatib Indonesia (Wasathi) di Jakarta, Minggu (24/2/2019) malam lalu.
Menurut dia, narasi-narasi tersebut menjadi pijakan fundamental bagi upaya pewujudan kondisi kehidupan berbangsa dan beragama.
“Dengan adanya materi yang menyejukkan maka pembangunan berjalan optimal dengan kondisi umat beragama yang jauh dari konflik dan egoisme kelompok,” katanya.
Lebih lanjut, Ismarilda menyatakan, dalam kegiatan Minggu (24/2/2019) malam lalu, juga sudah digelar deklarasi dukungan kepada Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI 2019-2024.
Sementara itu, Deklarator Wadah Silaturahim Khatib Indonesia, Arif Fahrudin, menambahkan, Wadah Silaturahim Khatib Indonesia (Wasathi) mengajak para penceramah untuk tidak menyebar kebencian lewat aktivitas dakwahnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Kami menolak dan melawan dengan tegas segala bentuk praktik provokasi, ujaran kebencian, fitnah, makar, kebohongan dalam aktivitas penyampaian khutbah Jumat atau dakwah," kata Arif Fahrudin.
Di tempat yang sama, Direktur LPPOM Majelis Ulama Indonesia Lukmanul Hakim mengatakan ujaran kebencian bukan merupakan karakter Islam.
“Islam yang menjadi rahmat untuk alam semesta walau bagaimanapun tidak menggunakan ujaran kebencian dalam berdakwah,” tandasnya. (Alf)