Berita
Oleh mandra pradipta pada hari Senin, 11 Mar 2019 - 16:28:08 WIB
Bagikan Berita ini :

BPN Laporkan 17,5 Juta DPT Tak Wajar ke KPU

tscom_news_photo_1552296488.jpg
Direktur Komunikasi dan Media BPN Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno beserta partai politik koalisi melaporkan temuan 17,5 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak wajar Pemilu Presiden 2019.

Direktur Komunikasi dan Media BPN Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, sebelumnya pihaknya telah bertemu dengan Komisioner KPU untuk melaporkan temuan tersebut secara lisan.

"Kami sampaikan beberapa keprihatinan kami mengenai keutuhan dan integritas daripada DPT. Hal ini kami sudah sampaikan sejak bulan Desember lalu tanggal 15, kami sampaikan secara lisan dan disusul dengan laporan resmi tertulis kepada KPU RI," kata Hashim di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2019).

Hashim mengungkapkan, berdasarkan temuan dari IT BPN setidaknya 17,5 juta nama di DPT masih belum tervalidasi dengan baik dan benar. Karena itu, pihaknya mendorong KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu untuk segera memperbaikinya agar dapat menghasilkan pemilu yang jujur dan berkualitas.

"Kami sudah meminta komitmen KPU yang berjanji akan memperbaiki dan merevisi adanya perubahan DPT. Dan semua masyarakat harus sama-sama mengawal agar kedepan tidak ada manipulasi data ganda," ujar Hashim yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Riza Patria menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menemui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Pasalnya, berdasarkan laporan KPU, DPT ganda yang ditemukan BPN berasal dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten (Dukcapil) Kemendagri.

"Ini tadi sudah kami pertanyakan kepada KPU dan menurut KPU data inilah yang diterima dari Dukcapil Kemendagri. Nanti kami cari waktu untuk temui Kemendagri Dukcapil untuk minta klarifikasi terhadap data yang kami anggap tidak wajar," beber Riza.

Riza menambahkan, temuan DPT tidak wajar di antaranya adalah nama-nama yang masuk DPT terindikasi fiktif. "Itu di antaranya bertanggal lahir 1 bulan Juli 9,8 juta. Ada yang lahir 31 Desember 3 juta sekian yang lahir tanggal 1 bulan januari 2,3 juta sekian. Ini yang kami anggap tidak wajar," kata Riza.(plt)

tag: #prabowosandiaga  #kpu  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Optimis MK Kabulkan Gugatan Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 16 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim hukum capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar-Mahfud optimis gugatan perselisihan hasil Pemilu 2024 dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK). Hal itu diwakilkan salah satu ...
Berita

Ketua Fraksi PKS Soal Serangan Iran: Israel Biang Kerok Konflik dan Instabilitas Dunia

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyesalkan eskalasi konflik Timur Tengah yang memanas akibat serangan drone-drone dan rudal balistik Iran ke wilayah (pendudukan) Israel. ...