Opini
Oleh Hasan Rio Sumantri (Pemerhati Kebijakan Publik) pada hari Kamis, 14 Mar 2019 - 08:10:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Watak Pemimpin adalah Corak Organisasi Kepemimpinannya

tscom_news_photo_1552525857.jpg
Capres Prabwoo Subianto (Sumber foto : ist)

Menjawab tulisan Bang Fahri Hamzah, Jangan Dorong Rakyat yang belakangan trending topik nasional #JanganDorongRakyat. Intinya soal watak seorang Prabowo Subianto yang dikenalnya sejak lama, sejak masa kuliah. Watak ini aspeknya psikologis bingits. Watak seseorang dibentuk karena ruang lingkup seseorang dari pengetahuan dan rentang hidup pengalaman. Yaitu, orang yang suka baca buku dan suka silaturahmi.

Watak atau psikolog menyebutnya karakter ini susah diubah tapi dapat dibentuk jika ada moment "Golden age" yang menggugah dan indah yaitu di saat usia kurang dari lima tahun.

Proses kerja otak kita seperti memanggil ulang jutaan memori yang ada. Makanya dalam kajian psikologi unit analisisnya selalu dilihat latar belakang. Istilah gaulnye, orang Betawi bilang, bawaan orok. Dari sononya begitu.

Watak atau Karakter PS : Bibit Bebet Bobot

Sebagai bakal Pemimpin Bangsa Indonesia ke depan Insyalllah kita harus memahami karakter PS. Harus dipahami dari silsilah dan karier akademik dan pekerjaannya bukan apa kata pesan sponsor.

Pemimpin percaya atau tidak mewarisi virus pada watak kepemimpinannya.Ada ungkapan like father like son. Itu pun bisa pada sebuah organisasi yang di pimpinnya. Itu adalah corak atau sistem nilai yang dianut. Istilah inteleknya, Budaya Organisasi. Dan Budaya Organisasi dapat diaudit. (Prof Andre Harjana, Audit Komunikasi, 2000).

Hal di atas terlalu teknis dijabarkan.Bahwa watak kepemimpinan menular pada tiap organisasi. Jika watak pemimpinnya seperti PS maka auditlah tiap orang orang yang dekat dengannya. Sandiaga S Uno misalnya, itu menular. Pun kepada Badan Pemenangan Nasional (BPN) atau dalam jejaring organisasi pendukungnya PS sangat berbeda toh dengan petahana, TKN dan para relawan pendukungnya? Bahkan ada tesis pengamat politik dan juga aktivis Posko Rakyat Iman Fadjri, kedunguan itu menular.

Kembali pada Golden age PS, maaf, jujur lebih indah dari petahana. Di sini sudah dapat ditebak kualitas. Masih ingat joget waktu debat Pilpres? Karena sense of memorinya terpanggil spontan ingat kakek dan ayahnya joget seperti itu.

Masa kecil dan remaja dihabiskan bersama Hasyim adiknya di luar negeri sedikit banyak ikut membantu karakter PS pun juga Hasyim. Bahkan diakui Hasyim sang adik masih was wes wos Bahasa Inggris jika di rumah bersama PS.Kadang mungkin bahasa jawa dipake. PS memiliki golden age yang berbeda dengan petahana tidak saja dari pendidikan, pergaulan sosial pun sorry keturunan.

Ini bukan soal wacana pertentangan kelas. Ini soal golden age seseorang. Walau dalam kelas papa sekalipun tapi kasih sayang orang tua begitu rupa sejak bayi hingga balita banyak orang berhasil.

Ajaran klasik orang tua bibit bebet bobot bukan wacana pertentangan kelas sebagaimana kaum kiri. Tapi pikiran dan tindakan konservatif melihat ke depan. So, emak emak dan para milineal yang sekarang jadi orang tua lakukan sentuhan golden age..jika mau memilih mantu lihat bibit bebet bobot. Pun memilih calon pemimpin...#eaaa

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #prabowo-subianto  #pilpres-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

Oleh Swary Utami Dewi
pada hari Senin, 22 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...
Opini

Putusan MK dan Kejatuhan Joko Widodo

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Putusan MK dan Kejatuhan Joko Widodo adalah dua hal yang dapat di sebut sebagai sebab dan akibat. Putusan MK dalam gugatan Pilpres, akan menjadi sebab dan penyebab ...