Bisnis
Oleh pamudji pada hari Selasa, 19 Mar 2019 - 08:03:36 WIB
Bagikan Berita ini :

2019, Pelindo II Alokasikan 30% Capex untuk Digitalisasi

tscom_news_photo_1552957416.jpg
Direktur Utama (Dirut) IPC Elvyn G. Masassya (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesian Port Corporation (IPC II) akan mengalokasikan sekitar 30 persen dari total belanja modal (capex/capital expenditure) untuk program digitalisasi.

"Untuk digitalisasi yang kita siapkan hingga tahun 2020, total Capex sebesar Rp1 triliun. Tahun ini kita perkirakan alokasi untuk digitalisasi sekitar 30 persen dari total Capex sebesar Rp1 triliun tersebut," ujar Direktur Utama (Dirut) IPC Elvyn G. Masassya kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/3/2019).

Sedangkan total capex keseluruhan yang IPC siapkan pada2019 sebesar Rp11,6 triliun, dengan sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan proyek-proyek baru.

"Total capex kita secara keseluruhan sebesar Rp11,6 triliun dimana jumlah tersebut sebagian besar kita alokasikan untuk pembangunan proyek-proyek baru, pembaharuan peralatan dan sebagian diantaranya untuk digital," ujar Elvyn.

Sejak beberapa tahun terakhir Pelindo II/IPC mencanangkan diri sebagai pelabuhan berbasis digital atau digital port. Segala sesuatu yang terkait dengan proses bisnis sudah dikonversi menjadi digital, baik dalam aspek operasional, keuangan, maupun aspek-aspek lainnya.

IPC melakukan transformasi yang disebut radical change pola operasional dari yang sebelumnya manual menuju digital. Digital bukan hanya dalam konteks pelayanan di terminal tapi melingkupi seluruh kegiatan pelabuhan secara korporasi, baik dari sisi laut maupun darat.

Di sisi laut, IPC menyiapkan Marine Operation System (MOS), Vessel Management System (VMS) dan Vessel Traffic System (VTS), untuk memonitor dan memantau pergerakan kapal sejak berangkat dari pelabuhan awal sampai tiba di Pelabuhan Tanjung Priok.

Di sisi darat, IPC telah memiliki Terminal Operating System (TOS) dan Non Peti Kemas Terminal Operating System (NPKTOS) serta Auto Tally untuk perhitungan kontainer. Selain itu, IPC juga menyiapkan Container Freight Station (CFS), Buffer Area, DO Online, Auto Gate, Car Terminal Operating System, Reception Facility serta Truck Identification untuk mengidentifikasi pengemudi dan tujuan pengiriman barang dari seluruh armada pengangkut barang yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Sedangkan di sisi keuangan, IPC melakukan transformasi yang signifikan. Yaitu seluruh transaksi di pelabuhan berbasis elektronik atau Cashless Payment System. Jadi tidak ada lagi pembayaran secara tunai. Pola ini tentu berdampak pada peningkatan kualitas, yang menjadi lebih cepat, lebih terdata, lebih transparan dan lebih akurat.

“Penerapan digitalisasi berbagai sisi di pelabuhan menjadi fokus utama IPC dua tahun terakhir. Standardisasi pelayanan berbasis digital di sisi darat dan laut diimplementasikan dan dioptimalkan secara menyeluruh mulai saat barang dikirimkan ke pelabuhan sampai kemudahan pembayaran serta tracking dan tracing barang,” papar Elvyn.(plt/ant)

tag: #bumn  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement