JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Relawan Rekat Indonesia, Neno Warismanmengaku menemukan website palsu mengatasnamakan Rekat Indonesia. Website palsu itu terlacak menggunakan IP Address Atlanta, Amerika Serikat.
Neno yang juga sebagai Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Unoitu mengatakan website yang palsu itu adalah rekat-indonesia.com. Sementara yang asli rekatindonesia.com dan rekatindonesia.org.
Ia mengaku website palsu tersebut dikhawatirkan merugikan paslon 02. Rekat Indonesia merupakan singkatan dariRelawan Kawal TPS Indonesia yang bertujuan untuk mengawal TPS saat pencoblosan 17 April 2019 nanti.
"Yang saya khawatirkan agar tidak disalahgunakan karena semuanya sama. Bedanya mungkin ada dash atau tidak ada dashnya. Saya hanya membayangkan kalau ini digunakan untuk penggalangan sesuatu karena sistemnya di sana tertutup bukan seperti Rekat Indonesia yang asli," kata Neno, di kantor Rekat Indonesia, Jl Cipinang Cimpedak, Jakarta Timur, Srlada (19/3/3019).
Ia mengatakan Rekat Indonesia yang asli membuka diri siapapun yang ingin menjadi relawan untuk menjadi saksi menjaga TPS. Namun apabila ada website palsu ia mengkhawatirkan dapat disalahgunakan.
"Ini sistem terbuka. Ketika muncul dengan nama yang sama, ketika ada entitas yang sama dan tertutup, saya kan khawatir kalau dugaan saja ngga papa, kalau sampai ada misalnya kalau memiliki data sejumlah data yang besar. Kemudian data tersebut dimsukan secara tertutup, sementara orang mengetahui itu Rekat Indonesia. Maka perlu klarifikasi yang mana Rekat Indonesia yang asli dan palsu," ujarnya.
Sementara itu, kuasa hukum Rekat Indonesia, Hari Ardian mengatakan akan melakukan pencarian internal siapa pelaku pembuat web palsu tersebut. Serta akan melapor ke polisi untuk mencari pelakunya dan melapor ke Kominfo agar website tersebut diblokir.
"Secepat mungkin bisa jadi minggu ini dilakukan (lapor). Yang jauh lebih mungkin penyebaran informasi dari teman teman bhw situs Rekat Indonesia ini menurut tim IT sudah beberapa kali dicoba diretas termasuk upaya ada situs yang sangat mirip dengan kita ini motifnya apa kita tidak paham. Tapi secara selintas itu ada indikasi merugikan 02," kata Hari.
"Sedangkan Rekat Indonesia siapa saja bisa mengakses, menjadi member di situ, sebagai saksi di sana bisa. Namun bukti yang ada di dalam ini bisa digunkan kepentingan daripada paslon 02," imbuh Hari.
Sementara itu, Direktur IT Rekat Indonesia, Tanti Widanarni menyayangkan adanya website palsu Rekat Indonesia. Menurutnya hal itu terjadi hanya selang 1 hari setelah dilaunching pada 15 Maret lalu.
"Berdasakan penelusuran kami tanggal 16 Maret ada yang membuat situs ada yang mirip dengan logo dan alamat kami dan nama yang mirip dengan kami. Tetapi kemudian ada satu situs yang tidak seiring dengan kami yaitu rekat-indonesia.com. Sedangkan kontennya sendiri mendiskreditkan salah satu paslon. Kita tidak mengusung kanan dan kiri tidak, hanya mengawal pemilu ini dilakukan secara jurdil," imbuhnya.
Sebelumnya pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membentuk Relawan Kawal TPS Indonesia (Rekat Indonesia). Tujuannya, untuk memantau hari H pencoblosan di tiap TPS.
"Rekat insyaalah akan rekatkan kita. Kita kawal TPS kita. Karena satu suara tentukan masa depan bangsa. Ini proses kampanye yang partisipasi, kolaboratif," ucap cawapres Sandiaga Uno dalam sambutan, di Al Jazzeerah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Minggu (3/3/2019). (Alf)