Berita
Oleh Bara Ilyasa pada hari Jumat, 22 Mar 2019 - 18:03:49 WIB
Bagikan Berita ini :

MPR: Berbuat Baik Adalah Realisasi Dari Empat Pilar

tscom_news_photo_1553252629.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

KALTIM (TEROPONGSENAYAN) - Belajar berbuat baik dan mempelajari kebaikan orang lain adalah salah satu cara untuk mengaplikasikan Empat Pilar MPR RI. Bukan mencari-cari kesalahan orang lain, sehingga mengakibatkan kuman diseberang lautan tampak, sedang gajah di pelupuk mata tak tampak. Selain itu jangan suka sombong, karena itu tidak ada faedahnya. Bahkan orang yangsombong,tidak suka dengan kesombongan orang lain. Sedangorang baik, akan diterima oleh semua orang.

Seperti orang Islam, jadilah orang Islam yang baik. Ikuti saja apa yang menjadi rukunnya orang Islam yang lima. Syahadat, shalat, puasa, zakat dan naik haji. Kalau semua rukun itu dilakukan dengan baik, ikhlas semata karena Allah, insya Allah akan selamat dunia akhirat.

"Empat pilar itu sudah ada dalam diri kita sendiri, tinggal mau atau tidak, jangan sampai kita kalah sama keburukan. Kalau kita bisa mengalahkan kejahatan, itulah sebagian nilai-nilai empat pilar itu", kata Mahyudin menambahkan.

Pernyataan itu disampaikan Mahyudin menjawab pertanyaan salah seorang peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR, kerjasama MPR dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kutai Kartanegara. Acara tersebut berlangsung di Pendopo Kabupaten Kukar, Kalimantan Timur (Kaltim),Kamis (21/3/2019).

Pancasila sebagai salah satu, dari empat pilar MPR kata Mahyudin mencakup semua tingkah laku dan sopan santun yang dimiliki bangsa Indonesia. Karena itu, asal berperilaku baik, sesuai tata krama dan sopan santun bangsa Indonesia, berarti kita sudah mengaplikasikan empat pilar dalam kehidupan sehari hari.

Pada kesempatan itu, Mahyudinmenyampaikan kritiknya terhadap demokrasi Indonesia yang dinilai sangat mahal. Akibat mahalnya pelaksanaan demokrasi di Indonesia, kata Mahyudinbanyak pejabat yang sengaja mencari pengusaha yang mau membiayai ongkos politik. Sebagai kompensasi adalah proyek atau lahan.

"Pejabatseperti ini tidak akan banyak memikirkan rakyatnya. Karena dia lebih memikirkan cara bagaimana mengembalikan modal politik kepada pengusaha yang telah membantun. Dan itu menjadi salah satu penyebab banyaknya pejabat korupsi", kata Mahyudin menambahkan. (Alf)

tag: #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement