JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) —Seorang anggota DPR terjaring operasi tangkap tangan (OTT). Tim Satuan Tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) total mengamankan delapan orang dalam kegiatan OTT, Kamis (28/3/2019) dini hari.
Delapan orang yang diamankan terdiri dari satu anggota DPR RI yang diduga berasal dari Komisi VI Fraksi Golkar berinisial BSP,direksi BUMN dan swasata.
Dari pejabat BUMN, diduga berasal dari salah satu direksi PT Pupuk Indonesia, sedangkan unsur swasta diduga petinggi PT Humpuss Intermoda Transportasi (HITS).
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan kedelapan orang tersebut saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Gedung Merah Putih KPK.
"Iya (delapan orang sedang diperiksa), di kantor KPK menjalani pemeriksaan,l, KPK mengamankan 1 anggota DPR. Saat ini sedang proses pemeriksaan lebih lanjut di gedung KPK," ujarFebri Diansyah melalui keterangan tertulis, Kamis (28/3/2019).
Kendati demikian, dia masihenggan membeberkan nama-nama yang diamankan dengan alasan akan diumumkan pada konferensi pers hari ini.
"Dengan demikian, sampai pagi ini delapan orang diamankan dalam OTT di Jakarta dari Rabu sore hingga Kamis dini hari," ujar Febri. Dia tak membantah perihal kabar bahwa seoranglegislator yang terjaring OTT ituberasal dari Golkar.
Dalam kasus ini, KPK menduga akan terjadi penyerahan sejumlah uang terkait distribusipupuk.
"Transaksi ini atau dugaan penyerahan uang tersebut diindikasikan terkait dengan distribusi pupuk melalui kapal. Jadi kami menduga ada transaksi yang melibatkan sejumlah pihak terkait dengan distribusi pupuk yang menggunakan kapal," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, dini hari tadi.
"Yang pasti ada kebutuhan distribusi pupuk dari salah satu BUMN yang memproduksi dan mengelola pupuk menggunakan kapal pihak swasta, diduga transaksi yang terkait dengan itu," katanya.
KPK akan menentukan status dari pihak yang diamankan dalam waktu 1 x 24 jam. Terkait kasus ini, KPK akan menggelar konferensi pers hari ini, Kamis (28/3/2019). (Alf)