JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPP Partai Gerindra, Moh Nizar Zahro mengapresiasi atas lahirnya aplikasi AyoJagaTPS yang sudah terdapatdi Play Store;https://play.google.com/store/apps/details?id=com.jagatps.app.
Dia pun megintruksikan kepada seluruhkader Gerindra di seluruh daerah untuk men-download dan menggunakan aplikasi tersebut dalam mengawal jumlah suara di TPS pada pelaksanaan Pilpres 17 April mendatang.
Menurutnya, aplikasi tersebut akan sangat membantuuntuk mengawasi potensi kecurangan di tiap-tiap TPS.
"Aplikasi Ayo jaga TPS sangat bagus sebagai instrumen setiap pendukung adalah relawan sehingga siapa pun bisa berpartisipasi langsung dalam menjaga TPS," kata Nizar kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
"Makin banyak yang jaga makin bagus. Karena potensi kecurangan bisa terjadi dari dibukanya TPS hingga ditutupnya TPS. Penjagaan yang ketat dan seksama akan menjadikan pihak-pihak yang berniat curang akan mengurungkan niatnya," ungkap Nizar.
Oleh karenanya, Nizar mengharapkan para simpatisan, relawan, pendukung Prabowo-Sandi segeramen-download Aplikasi di web:https://ayojagatps.com.
"Jadikan HP kamu sebagaisaksi TPS. Segera download aplikasi Ayo Jaga TPS. Awasi dan laporkan bila ada gerak-gerik yang dicurigai sebagai kecurangan," tegas Nizar.
"Kemenangan Prabowo-Sandi sudah di depan mata. Jadilah pahlawan-pahlawan untuk mewujudkan kemenangan yang akan membawa Indonesia menuju adil makmur," papar dia.
Lebih jauh, Anggota Komisi X DPR RI ini menilai, jaga TPS itu sama saja dalam rangka untuk membantu penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu dalam menjalankan tugas pokoknya yaitu pemungutan suara yang jujur dan adil.
"Apalagi zaman yang penuh dengan digital ini, Bapak Sandi sebagai tokoh muda-Milenial yang tergolong kreatif tentu juga ingin ikut andil dalam hal itu, minimal memanfaatkan ilmu pengetahuannya," ucap Nizar.
"Selain itu, potensi curang siapapun orang itu pasti ada dan kita tidak ingin itu terjadi. Curang bisa saja penyelenggara di bawah berkolaborasi dengan calon tertentu atau bisa saja penyelenggara mengarahkan pemilih kepada calon tertentu, nah potensi ini perlu diawasi, termasuk juga jangan ada dari pihak kami 02 yang melakukan itu," Nizar mewanti-wanti. (Alf)