Opini
Oleh Hersubeno Arief (Wartawan senior dan pemerhati publik) pada hari Sabtu, 13 Apr 2019 - 08:32:45 WIB
Bagikan Berita ini :

Abdul Somad, Gatot Nurmantyo, Dahlan Iskan dan Para Game Changer

tscom_news_photo_1555119165.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

Dalam permainan sepakbola ada sejumlah nama yang dikenang karena masuk lapangan di menit akhir, namun berhasil mengubah total permainan.

Di Liga Inggris yang sangat dikenang yakni Ole Gunnar Solkjaer (Manchester United), Fernando Tores (Chelsea). Di Tim nasional ada David Trezeguet (Perancis), dan Tim Krul ( Belanda).

Mereka ini adalah beberapa nama yang dikenang sebagaigame changer. Memasukkan gol dilast minutedan membuat timnya menang. Mereka mengubah permainan.

Dalam beberapa hari terakhir kita menyaksikan fenomena serupa dalam mendekati akhir kampanye Pilpres 2019.

Kemarin (11/4) kita menyaksikan Ustad Abdul Somad secara terbuka menyampaikan dukungan kepada Prabowo. Di Surabaya hari ini Jumat (12/4) kita menyaksikan dua orang “pemain” besar lagi masuk di tim Prabowo. Mereka adalah Dahlan Iskan dan Gatot Nurmantyo.

Masuknya tiga orang ini dalam barisan Prabowo dipastikan akan mengubah secara signifikan permainan.

Andai saja ada lembaga survei yang bisa melakukan jajak pendapat dalam satu hari, pasti kita bisa menyaksikan perubahan besar-besaran dalam peta persaingan antara kubu Jokowi Vs kubu Prabowo.

Seperti menyaksikan pertandingan sepakbola pada menit-menit akhir, sangat mengasyikkan, menguras emosi dan adrenalin.

Abdul Somad tidak perlu kita ragukan. Pengikutnya berjumlah jutaan. Saking besarnya pengaruhnya, LSI Denny sampai berani menyimpulkan, Jokowi akan menang kalau UAS netral.

Berbagai upaya dilakukan untuk membuat UAS tetap dalam posisinya tidak memihak. Ketua PPP Romahurmuziy sebelum ditangkap KPK mengaku sudah melakukan pendekatan dan membuat UAS bersama Aa Gym dalam posisi netral. Dua da’i ini memang punya pengikut besar. Klaim itu dibantah Aa Gym.

Sekarang setelah UAS menyatakan dukungan, Denny menilai sudah tak ada gunanya. Tak ada pengaruhnya sama sekali.Too little, and too late. Kagak ngaruh dan terlampau kecil.

Tapi sudahlah, tak perlu dipikirkan omongan maupun tulisan Denny. Anggaplah dia seorang komentator yang berpihak, dan sudah kehilangan akal sehatnya.

Dahlan Iskan juga bukan figur sembarangan, terutama di Jawa Timur. Mantan Menteri BUMN era SBY dan pendiri jaringan media Jawa Pos ini bisa disebut sebagai penguasa sebenarnya di Jatim. Para Gubernur boleh berganti, namun semua harus tetap memperhitungkan pengaruh Dahlan.

Gatot Nurmantyo mantan Panglima TNI punya gerbong pendukung yang cukup besar. Dia sebelumnya bahkan digadang-gadang menjadi capres penantang Jokowi.

Sebagai mantan Pangdam Brawijaya Gatot juga punya jejaring yang sangat kuat di Jatim. Dia juga dikenal sangat dekat dengan ulama yang menjadi kunci untuk memenangkan suara di Jatim.

Bergabungnya Dahlan Iskan dan Gatot akan berpengaruh sangat besar terhadap konstelasi politik di Jatim. Provinsi dengan jumlah pemilih kedua terbesar ini merupakan salah satu kantong suara Jokowi di luar Jawa Tengah.

Kemenangan besar di Jateng dan keunggulan di Jatim memberi kontribusi besar kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014.

Hadirnya Abdul Somad, Dahlan Iskan, Gatot Nurmantyo membuat kubu Prabowo berada di atas angin. Sebelumnya secara tak langsung Prabowo juga sudah mendapat isyarat dukungan dari Sri Sultan Hamengku Bawono X.

Belum lagi bila kita menyebut sejumlah nama yang hadir pada Pidato Kebangsaan. Ada mantan Wamenhan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, mantan Menko Polhukam Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edy Purdjianto, mantan KSAU Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat, mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, pengamat militer Prof Salid Said, dan sejumlah nama populer lainnya.

Beberapa diantara mereka sebelumnya dikenal sebagai pendukung Jokowi, sekarang berpindah gerbong. Dahlan Iskan secara terbuka mengaku bersama relawannya menjadi pendukung Jokowi pada Pilpres 2014. Namun seiiring waktu pemerintahan Jokowi tidak seperti yang dia harapkan.

Tedjo Edy mantan Menko pada kabinet Jokowi malah sudah ingin mengundurkan diri setelah 6 bulan menjabat. Kebijakan Jokowi banyak yang mengecewakan. Apalagi setelah Luhut B Panjaitan masuk kabinet.

Masuknya paragame changerini harus benar-benar diwaspadai Jokowi. Sebab tidak tertutup kemungkinan akan masuk sejumlah nama yang bisa menjadigame changer.

Berkembang info yang sangat kuat, di hari terakhir kampanye sejumlah ulama dan tokoh berpengaruh akan ikut memperkuat barisan rakyat bersama Prabowo.

Bila benar itu terjadi, paragame changerini bisa benar-benar membuat Jokowigame over! (*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #pilpres-2019  #jokowimaruf-amin  #prabowosandiaga  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Opini Lainnya
Opini

In Prabowo We Trust" dan Nasib Bangsa Ke Depan

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya kemarin di acara berbuka puasa bersama, "Partai Demokrat bersama Presiden Terpilih", tanpa Gibran hadir, kemarin, ...
Opini

MK Segera saja Bertaubat, Bela Rakyat atau Bubar jalan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) segera bertaubat. Mumpung ini bulan Ramadhan. Segera mensucikan diri dari putusan-putusan nya yang menciderai keadilan masyarakat.  Di ...