JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, memimpin Apel Siaga Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/4/2019). Turut hadir dalam apel tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman, Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta, Betty Epsilon Idroos, dan jajaran Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta, serta peserta yang terdiri dari seluruh Penyelenggara Pemilu di tingkat Kecamatan, Kelurahan, dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Anies mengawali sambutannya dengan kembali menjelaskan sejarah terbentuknya sistem kenegaraan oleh parafounding fatherIndonesia.
“Ketika republik ini didirikan, itu semua menyetujui pembetukan negara melalui sistem. Dan hari ini, kita berkumpul melaksanakan apa yang dimulai pendiri republik ini, yaitu menyiapkan pemerintahan untuk 2019-2024,” kata Anies.
Lebih lanjut, Anies berpesan kepada seluruh penyelenggara dan peserta Apel Siaga Pemilu untuk menjaga integritas dan soliditas agar pemilu serentak di Jakarta berjalan sesuai asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil (Luber Jurdil).
“Tunjukkan Bapak/Ibu menjaga integritas dengan tak menggadaikan harga diri dengan segala bentuk hadiah, sehingga Jakarta dapat menjadi contoh penyelenggaraan pemilu berintegritas. Kerjakan apapun sesuai prosedur, karena itulah perlindungan paling kuat dan laksanakan sebaik-baiknya,” imbauAnies.
Selain itu, Anies juga menegaskan, Pemprov DKI Jakarta akan senantiasa mendukung apapun kebutuhan KPU, termasuk tempat penghitungan suara.
“Apa saja yang menjadi kebutuhan (KPU) akan kami fasilitasi. Nantinya, ada beberapa tempat untuk kebutuhan tambahan seperti untuk tempat penghitungan suara, kita butuh tempat yang besar. Maka dari itu, Pemprov DKI meminjamkan GOR-GOR untuk proses penghitungan suara,” paparnya.
Penyelenggaraan pemilu yang sepenuhnya didukung oleh Pemprov DKI Jakarta ini telah tertuang dalam amanat Undang-Undang No 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, agar pemungutan suara dapat terlaksana dengan lancar, aman, dan sukses. Sehingga, mampu terpilih Pemimpin Bangsa sesuai dengan pilihan rakyat.
Untuk diketahui,sebelumnya gerakan AyoJagaTPS juga digaungkan elemen anak muda demi terwujudnya pelaksanaan pemilu yang bersih, jujur, adil dan berintegritas.
Gerakan tersebut kian masif setelah publik digegerkan dengan temuan puluhan ribu surat suara dalam kondisi sudah tercoblos di Selangor Malaysia, baru-baru ini.
Kini, publik pun ramai-ramai meningkatkan kewaspadaan denganmen-download aplikasiayojagatps.com.
Menurut Founder AyoJagaTPS,Musa Jasmed, saat ini tidak ada cara lain kecuali masyarakat harus bergerak bersama demi memastikan skandal serupa tidak terjadi pada hari H pencoblosan 17 April mendatang.
"Pemilu kita jangan sampai dinodai oleh kecurangan demi sebuah Jabatan.17 April 2019 sebentar lagi, momen yang ditunggu-tunggu ratusan juta rakyat Indonesia bahkan dunia untuk melihat perubahan besar," kata Musa dilokasi yang sama.
"Kita tidak ingin kejadian di Malaysia terulang lagi," sambungnya.
Karena itu, kata Musa, pihaknyamembuat gerakan moral #AyoJagaTPS, yaitu sebuah gerakan menjaga TPS di rumah masing-masing dari potensi kecurangan, seperti kasus Iwan Bopeng" dan penghilangan maupun penggelembungan suara kedua kandidat Capres dan Cawapres, Jolowi-Ma"ruf dan Prabowo-Sandi.
Musa pun mengajak masyatakat di seluruh penjuru Tanah Air agar pro aktif bergabung dengan gerakan AyoJagaTPS dengan cara men-download aplikasi melalui Play Store;https://play.google.com/store/apps/details?id=com.jagatps.app.
Dikatakan Musa, dari total TPS di Indonesia yang berjumlah810.329TPS, saat ini relawan dan masyarakat yang bergabung mencapai9.847 TPS.
"Alhamdulillah, kita sudah ada di 9.847 TPS yang tersebar di 34 Provinsi," pungkasnya. (Alf)