JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) –Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai Gerindra DKI, Dapil 8 Jakarta Selatan, Novita Dewi menyayangkan, adanya pemberitaan salah satu portai berita online yang menuduh dirinya menggunakan ambulance pinjaman yang dimiliki terpidana kasus UPS.
’’Saya tegaskan, berita itu hoaks dan fitnah. Saya selama masa kampanye tidak pernah membuat atau memiliki, apalagi mengoperasikan ambulance. Saya ikhlas dituduh dan difitnah seperti ini. Ini bagian perjuangan kami. Semoga Allah mengampuni penyebar isu tersebut dan dapat segera menyadari kekeliruannya,’’ kata Novita Dewi di Menteng, Jakarta Pusat Selasa (16/4/2019).
Dia memandang, pertarungan Pemilihan legislatif (Pileg) 2019 di Jakarta harus dilakukan dengan cara-cara beradab.
Novita menjelaskan, selama pesta demokrasi dirinya menjalankan kampanye dengan hati ikhlas dan dengan hati riang gembira. Sebab, baginya hal ini memiliki makna sebagai ajang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat).
Menurut dia, kampanye juga memperluas silaturahmi dengan warga Jakarta khususnya di Dapil 8, yang meliputi Kecamatan Jagakarsa, Pasar Minggu, Pancoran, Mampang Prapatan, dan Tebet.
’’Saya selama masa kampanye, mendapatkan begitu banyak pengalaman dan pengetahuan. Apalagi setelah melihat kondisi dan masalah-masalah yang dihadapi warga DKI sesungguhnya. Saya, ingin bersama-sama mencari solusi terbaik,’’ jelasnya.
Dia menambahkan, agar warga Jakarta menyambut pemilu ini dengan riang gembira tanpa fitnah dan hoaks. ’’Mari jaga pemilu berlangsung dengan bermartabat. Persaingan hendaknya dilakukan dengan sehat dan sportif, sehingga kita dapat memberi teladan yang baik kepada warga Jakarta,’’ tandasnya.
Diketahui, Senin (15/4/2019) kemarin, Novita diduga telah melakukan kebohonganyakni mengklaim mobil ambulanyang saat ini dioperasikannya di dapil 8, sebagai bagian dari alat peraga kampanye (APK) adalah miliknya.
Padahal, diduga kuat, mobil ambulan tersebut merupakan asset atau milik orang.
“Ah dia pinjam itu ambulan, tapi ke warga di dapil diklaim itu miliknya. Bisa saja nanti usai Pemilu ditarik lagi,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya seperti dikutip radarnonstop, kemarin. (Alf)