JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul telak di seluruh lembaga pemasyarakatan di Indonesia sebesar 60% atau sekitar 64.771 suara.
Sementara, pasangan capres nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin mendapatkan 30% atau 37.264. Sedangkan suara tidak sah mendapatkan 10% atau 2.413 suara sehingga total keseluruhan partisipasi narapidan berjumlah 126.545.
Maka jika dikalkulasi total, pasangan 02 telah memenangkan TPS yang tersebar di 26 provinsi, sedangkan Pasangan 01 hanya memenangkan di TPS yang berada di 7 provinsi.
Menanggapi itu, Gigih Guntoro Direktur Eksekutif Indonesia Club menilai banyaknya narapidana ingin ada perubahan secara total.
"Meskipun fisik terpenjara, namun hati dan semangat para Napi memiliki keinginan besar terhadap perubahan kepemimpinan nasional dengan harapan bahwa juga akan berpengaruh terhadap pengelolaan dan pelayanan di lembaga pemasyarakatan yang selama ini belum banyak melakukan perubahan yang revolusioner," kata Gigih, Senin (22/4/2019).
Selain itu, ia juga mengatakan pemerintahan Jokowi telah mendorong program revolusi mental untuk melakukan perubahan dilingkungan Direktorat Pemasyarakatan, namun faktanya masih banyak ditemukan ketimpangan pelayanan hingga praktek pungutan liar, peredaran narkoba hingga miskin integritas para petugas.
Oleh karena itu, sekarut persoalan krusial yang terjadi di dalam Lembaga Pemasyarakatan merupakan cerminan dari pengelolaan negara yang dijalankan secara serampangan.
"Spirit dan partisipasi para napi dibalik penjara dalam memilih pasangan 02 merupakan cerminan atas kuatnya keinginan terjadi perubahan yang lebih baik. Jika keinginan melakukan politik perubahan ada dimana mana maka kita pun tak akan kuasa untuk membendungnya, pasti akan terjadi," katanya. (Bara)