Berita
Oleh Jihan Nadia pada hari Jumat, 05 Jul 2019 - 00:01:42 WIB
Bagikan Berita ini :

Sektor Pariwisata Harus Dikelola Secara Profesional

tscom_news_photo_1562259702.jpg
(Sumber foto : )

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sejak tiga tahun lalu, pemerintah telah menetapkan bahwa sektor pariwisata menjadi salah satu leading sektor dari empat sektor unggulan yang ditetapkan pemerintah. Keputusan tersebut lahir dari fakta bahwa kontribusi devisa sektor pariwisata mulai menggeliat, mengekor di belakang konstribusi devisa ekspor komoditas CPO. Atas dasar itu, maka lahirlah ide 10 Bali baru, yang dianggap sebagai salah satu solusi penggenjot kinerja sektor pariwisata.

Namun sejak tahun lalu, kinerja sektor pariwisata mulai melandai. Pertumbuhan kunjungan wisman bahkan tersisa sekira 7 persenan saja di tahun 2018. Seturut dengan itu, tingkat kunjungan yang terus meningkat kurang berkorelasi positif dengan nilai belanja wisatawan asing (spending) yang justru terus turun, dari angka USD 1300-an merosot ke angka USD 1000 an per visit. Artinya ada penurunan kualitas kunjungan.

Melesetnya pencapaian sektor pariwisata tersebut harus menjadi bahan introspeksi menyeluruh bagi Pemerintah. Karena sektor pariwisata adalah salah satu backbone pendulang devisa yang sangat diharapkan perannya di saat neraca transaksi berjalan kita yang selalu berada di bawah bayang-bayang defisit.

Selain memperjuangkan kuantitas, pemerintah dan semua stake holder pariwisata harus pula memikirkan perbaikan kuantitas.

Peningkatan jumlah wisman harus dibarengi dengan perbaikan dan pembenahan pengelolaan destinasi-destinasi utama yang ada, penciptaan atraksi-atraksi dan event-event internasional baru, dan pengerucutan strategi promosi dan pemasaran yang langsung menyasar target.

Demikian disampaikan oleh Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional Republik Indonesia yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Pokja Industri Pariwisata Nasional KEIN RI, Dony Oskaria, kepada awak media, Rabu, 3 Juli 2019, di Jakarta.

Menurut Dony, tugas tersebut bukanlah tugas ringan. Mengingat sektornya adalah sektor unggulan di satu sisi, dan di sisi lain pariwisata juga bidang yang sangat jelas domainnya dan sudah sangat komplek scope-nya, maka harus dikelola secara sangat profesional dengan dukungan SDM-SDM yang kompeten di bidang pariwisata.

"Sektor pariwisata harus dijalankan oleh orang-orang yang tingkat literasi pariwisatanya sudah masuk level "khatam" dan track record-nya di bidang yang sama juga sudah sangat mumpuni dan proven. Syarat pertama memajukan sektor pariwisata adalah dengan mendudukan SDM-SDM yang kompeten di posisi-posisi pengambil kebijakan pariwisata sampai ke level pengelola. Itulah cara pertama. Biar mereka yang merumuskan master plan pariwisata nasional dan strategi-strategi kebijakan pariwisata nasional. Itu dulu yang harus kita sepakati bersama", tutup Dony.

tag: #kementerian-pariwisata  #ekonomi-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Fadel Muhammad: Fungsi Pengawasan DPD Fokus pada Masalah-Masalah di Daerah

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 29 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengatakan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) harus lebih diperkuat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah. ...
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...