JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengingatkan pimpinan terpilih KPK untuk tidak rendah diri dalam memberantas tindak pidana korupsi. Di sisi lain, dia juga meminta pimpinan KPK yang lama untuk segera demisioner.
Fahri pun mengajak pegawai KPK untuk kembali bekerja profesional.
"Sebagai lembaga independen, KPK harus dibersihkan dari kerja politik. Atas nama apapun. Politik hukum KPK adalah politik hukum negara yang diamanahkan konstitusi sebagai “negara hukum yang demokratis”. Mari kita beri kepercayaan pada pimpinan baru sambil kita awasi," kata Fahri dalam pesan singkatnya, Jumat (13/9/2019).
Tantangan besar untuk KPK ke depan, kata dia, adalah KPK dengan fungsi supernya yang tidak hilang harus mengutamakan kerja konsolidasi, supervisi dan monitoring. Jangan percaya bahwa korupsi di Indonesia tidak bisa dihentikan.
"Negara kita negara yang didirikan oleh orang-orang hebat, para pejuang, ulama dan cendikiawan kelas dunia. Lebih jauh, negara ini warisan yang tiada tara, Karunia Allah yang Maha Kuasa. Jangan rendah diri dan jangan terus merasa kalah. Lawan segala perasan tidak mampu," kata dia.
Sebelumnya lima komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 akhirnya terpilih.Pemilihan dilakukan melalui mekanisme pemungutan suara setelah terlebih dahulu merampungkan fit and proper test di ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2019) dini hari.
Sebanyak 56 orang anggota Komisi DPR RI III yang mewakili seluruh fraksi melingkari 5 dari 10 calon pimpinan KPK yang mengikuti fit and proper test sebelumnya.
Hasilnya, lima pimpinan KPK terpilih sesuai dengan jumlah suara terbanyak.
Setelah bermusyawarah, Ketua Komisi III Azis Syamsuddin mengumumkan nama Irjen Firli Bahuri menjadi Ketua KPK. Sementara Nawawi Pomolango, Lili Pintauli, Nurul Ghufron, Alexander Marwata menjadi wakil ketua komisioner KPK.(plt)