JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Fraksi Partai Golkar kembali merotasi sementara kadernya yang duduk di Komisi XI DPR RI. Rotasi Sementra ini dilakukan yang ketiga kalinya.
Rotasi pertama dilakukan pada 19 September kemarin. Berselang sehari tepatnya pada tanggal 20 kemarin Fraksi Partai Golkar mengembalikan lagi ke-7 anggotanya itu ke Komisi XI.
Pada hari Senin (23/9) ini, Fraksi Golkar kembali melakukan rotasi sementara pada 4 anggotanya yang duduk di Komisi XI. Bukan tanpa alasan Fraksi Golkar melakukan bantuan kendali operasi (BKO).
Sekretaris Fraksi Partai Golkar Adies Kadir mengatakan, bahwa BKO ini hal yang biasa dilakukan oleh fraksi-fraksi di DPR.
Hal ini ketika ada agenda penting di Komisi-Komisi sementara anggota Fraksinya tidak bisa hadir atau sedang ada kegiatan diluar dan ada kebijakan partai yang mesti di kawal. Maka dari itu BKO ini dilakukan.
"BKO ini kan hal yang biasa dilakukan oleh setiap Fraksi, ketika ada agenda penting yaitu Fit and Proper Tes calon anggota BPK, tapi banyak anggota kita sedang banyak kegiatan diluar dan ada agenda partai yang harus di kawal," kata Adies di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2019).
Dirinya merasa heran, kenapa keputusan pergantian sementara anggota partainya di komisi XI ramai diperbincangkan. Adies mengatakan, bahwa Golkar sudah sering melakukan BKO.
"Kita pernah BKO anggota Komisi I, waktu itu sedang pemilihan anggota KPI, di Komisi III kita juga pernah melakukan rotasi saat pemilihan calon hakim agung MA dan capim KPK,” kata Anggota Komisi III DPR RI ini.
Adies juga mengatakan, bahwa alasan Fraksi Golkar melakukan rotasi anggotanya di Komisi XI tujuanya baik. Yaitu, bersiap siap apabila terjadinya votting dalam pemilihan anggota BPK, maka anggota dr FPG sudah siap.
"Kita tidak mau ketinggalan agenda penting ini. Maka dari itu kita lakukan rotasi sementara atau BKO," terangnya.
Adies menekankan bahwa apa yang dilakukan oleh Fraksi Partai Golkar bukan suatu manuver politik partainya. Apalagi, kata ia, keputusan merotasi anggota di Komisi XI sudah di laporkan kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Ini bukan manuver politik Golkar, melainkan Golkar ingin mengawal proses pemilihan calon anggota BPK sesuai aturan yang ada," katanya.
Dalam lampiran surat tertanggal, 23/9/2019 yang ditanda tanggani oleh Sekretaris Fraksi Golkar Adies Kadir tersebut sejumlah anggota Fraksi Partai Golkar yang dirotasi dari Komisi XI adalah Melchias Markus Mekengpindah ke Komisi V, Ahmadi Noor Supit pindah ke Komisi I, Muhammad Misbakhun pindah ke Komisi VII, dan Agun Gunanjar Sudarsa ke Komisi IX.
Sementara penganti keempat kader Golkar di Komisi XI itu diantaranya Bobby Adhityo Rizaldi dari Komisi I, Muhidin M Said dari Komisi V, Maman Abdurrahman dari Komisi VII, dan Andi Fauziah Pujieatiw Hatta dari Komisi IX. (Alf)