Oleh Alfin pada hari Minggu, 19 Jan 2020 - 13:06:04 WIB
Bagikan Berita ini :

Romantisme Sejarah Dibalik Munculnya 'Kerajaan Dadakan' di Indonesia

tscom_news_photo_1579413964.jpg
Munculnya kerajaan baru (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA, (TEROPONGSENAYAN) -- Maraknya fenomena kemunculan keraton di Indonesia telah menyita perhatian publik selama sepekan terakhir. Pasca munculnya Keraton Agung di Jawa Tengah, secara tak lama muncul lagi kerajaan Sunda di wilayah Jawa Barat. Sebenarnya apa latar belakang dari fenomena yang dianggap utopia ini?

Juru bicara Badan Intelijen Negara, Wawan Hari Purwanto, mengungkapkan bahwa munculnya kelompok masyarakat yang mendeklarasikan sebagai kerajaan itu diintrodusir sebagai akibat dari romantisme sejarah. Hingga tak ayal, menimbulkan euforia tersendiri bagi penggagasnya.

"Ada yang ingin angkat kejayaan masa lalu. Sebetulnya jika yang diangkat dari sisi budaya gak masalah, tapi jika itu ingin pisah dari sistem NKRI apalagi ada unsur penipuan, maka ini tidak benar, ada sanksi pidananya," kata Wawan saat dihubungi TeropongSenayan, Minggu (19/1/2020).

Kendati mendeklarasikan diri sebagai kerajaan, Wawan menyebut hingga saat ini pihak BIN belum mendeteksi adanya indikasi jahat atau unsur separatis dari kelompok tersebut.

"Kalau keraton Se-Nusantara sampai saat ini belum ada yang ingin pisah, mereka tetap NKRI," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan mengatakan, pihaknya telah lama mendeteksi keberadaan Keraton Agung Sejagat di Purworejo yang dinilai kontroversial dan membuat geger publik. Meski demikian, ia mengungkapkan, adanya dugaan pidana tidak menjadi ranah intelijen.

"Kami sudah lama mendeteksinya, tetapi baru muncul (ramai)," ujarnya kepada wartawan di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, kemarin.

Budi juga mengungkapkan, pihaknya juga telah melakukan pemantauan kepada Sunda Empire. Menurutnya, BIN telah lama mengetahui keberadaan "kerajaan" yang telah berada di bawah radar dan intens memantau mereka sejak dulu. Terkait adanya unsur pidana dalam "kerajaan-kerajaan" itu, Budi menyerahkan kepada pihak kepolisian.

"Yang penting ada memang keraton-keraton yang tergabung dalam kerajaan nusantara. Lain hal kalau ada unsur pidananya di dalamnya. Di antaranya sekarang yang dikembangkan masalah penipuan dan lain-lain, itu yang ditelusuri," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, keberadaan Keraton Agung Sejagat di Purwokerto, Jawa Tengah, telah membuat geger jagat publik dan mayantara hingga berujung pada penetapan tersangka Totok Santosa dan Fanni Aminadia. Kedua tersangka ditangkap atas dasar bahwa mereka terbukti melakukan tindak pidana berupa penipuan. Sejumlah barang bukti disita, termasuk dokumen yang diduga dipalsukan pelaku.

Hingga kini, polisi masih mendalami dan menyelidiki keberadaan Sunda Empire di Bandung, Jawa Barat yang muncul setelah viralnya Keraton Sejagat. Namun, walaupun letak keberadaan Sunda Empire itu berbeda wilayah, kelompok tersebut dinilai sama seperti Keraton Agung Sejagat karena keduanya menggunakan kostum serupa seragam militer lengkap dengan atribut yang tidak jelas asal-usulnya. (Al)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Fraksi PKS Sangat Kecewa AS Veto Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 20 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini sangat kecewa dan menyesalkan sikap Amerika Serikat (AS) yang memveto draf resolusi untuk mengakui secara penuh keanggotaan Palestina di ...
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...