JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politisi PKS Mardani Ali Sera mengatakan kalau kebijakan mengenai mudik lebaran menjadi polemik yang membingungkan masyarakat.
Akhir akhir ini kebijakan pemerintah tentang pulang kampung menjadi perbincangan ditengah masyarakat dimana terjadi perbedaan antara Jubir Presiden Fadjroel Rachman dan Menseneg Pratikno.
Mardani menyoroti kalau komunikasi istana dalam menyampaikan kebijakan tidak terkoordinasi sehingga membingungkan masyarakat.
"Kebijakan dan komunikasi publiknya. Maju mundur dan banyak pintu berbeda-beda," kata Mardani ketika dihubungi, Sabtu (04/04/2020).
Penggagas hastag #kamioposisi ini menilai ditengah wabah virus corona yang masih merebak kalau kebijakan pemerintah mengenai mudik masih kacau.
"Kejelasan dan kebijakan mudik yang dikeluarkan oleh pemerintah amburadul," ujarnya.
Anggota Komisi II DPR RI tersebut juga memaparkan kalau komunikasi yang dilakukan pemerintah tidak baik ditambah Presiden gagal mengkoordinasi pihak terkait.
Hal itu membuat kualitas kepemimpinan Presiden tidak tegas sehingga kerap terjadi miss koordinasi.
"Semua karena komando penanganan tidak satu dan kualitas kepemimpinan yang tidak kokoh," pungkasnya.
Sebelumnya, Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman menyampaikan mengenai kebijakan mudik yaitu pemerintah bukan tidak melarang mudik.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) meralat pernyataan jubir presiden tersebut dengan mengatakan pemerintah mengajak supaya masyarakat tidak mudik dan pemerintah juga menyiapkan bantuan untuk masyarakat kecil.
"Yang benar adalah pemerintah mengajak dan berupaya keras agar masyarakat tidak perlu mudik. Dan pemerintah menyiapkan bantuan sosial yang diperbanyak penerima manfaatnya dan diperbesar nilainya kepada masyarakat lapisan bawah," kata Pratikno dalam pernyataan persnya, Kamis (02/04/2020).