JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Pasien positif coronavirus disease (COVID-19) yang ditempatkan di rumah akhirnya bisa bepergian akibat tidak ada pengawasan ketat. Hal itu terjadi di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
Juru bicara gugus tugas pencegahan dan penanggulangan COVID-19 Sumsel, Yusri, mengatakan peristiwa itu terjadi Jumat (3/4). Dua pasien nomor 09 yang merupakan wanita berusia 42 tahun dan pasien laki-laki berusia 62 tahun dengan nomor 10, ketahuan keluar rumah. "Kedua pasien positif ini masih memiliki hubungan keluarga dengan pasien positif COVID-19 nomor 02 yang telah meninggal dunia," katanya, Sabtu (4/4).
Menurutnya, kedua pasien itu sebelumnya sudah diminta melakukan isolasi diri sejak pasien 02 berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Kemudian, setelah pasien 02 dinyatakan positif petugas kemudian turut mengambil sampel spesimen sejumlah anggota keluarganya. "Ada tiga anggota keluarganya yang telah kita ambil sampel dengan nomor 09,10, dan 11. Hasilnya semua dinyatakan positif terpapar COVID-19," katanya.
Yusri menerangkan mereka tidak memiliki gejala atau orang tanpa gejala (OTG). Petugas meminta ketiga pasien agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah atau melakukan isolasi diri. Akan tetapi, ternyata dua pasien yakni nomor 09 dan 10 justru pergi ke pasar. Ada yang naik ojek mengunjungi sejumlah tempat di Prabumulih.
Perilaku kedua pasien itu dapat membahayakan orang lain.
Akhirnya, kedua pasien kini sudah diisolasi di RS Prabumulih, untuk selanjutnya rencananya akan dipindahkan untuk menjalani isolasi di wisma atlet Palembang.
Yusri mengatakan, dari enam kasus baru yang dinyatakan positif, tiga diantaranya merupakan satu keluarga. Tiga pasien tersebut yakni, pasien nomor 09 (42) jenis kelamin perempuan, pasien 10 (62) laki-laki dan pasien 11 (60) mereka semuanya tercatat sebagai warga kota Prabumulih Sumatera Selatan.
"Mereka semuanya keluarga dari kasus sebelumnya yakni pasien 02," kata Yusri melalui sambungan telepon, Jumat (3/4/2020). Pasien 02 diketahui merupakan seorang tenaga kesehatan dan telah meninggal pada Senin (23/3/2020) kemarin. Ia terjangkit virus corona setelah melakukan kunjungan kerja di Batam.
Menurut Yusri, dengan adanya kasus transmisi lokal, kota Prabumulih telah dinyatakan zona merah.