Oleh Sahlan Ake pada hari Minggu, 12 Apr 2020 - 12:54:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Mantan Perwira Petinggi TNI AD Kecam Insinden Bentrok TNI-Polri Ditengah Covid-19 di Papua

tscom_news_photo_1586670895.jpg
TNI dan Polri (Sumber foto : Ilustrasi)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bentrok antara aparat keamanan terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, pada Minggu (12/4) pagi. Akibat bentrok antara anggota Polres Mamberamo Raya dan Satgas Yonif 755 yang terjadi di Distrik Kasonaweja, Memberamo Raya ini dua polisi meninggal dunia.

Insiden ini menimbulkan keprihatinan semua pihak. Apalagi terjadi di tengah-tengah perjuangan bangsa Indonesia melawan pandemi covid-19.

"Insiden ini benar-benar melukai hati rakyat, apalagi dilakukan oleh institusi yang seharusnya menjadi garda terdepan pembela bangsa kok malah berseteru. Sungguh memalukan," kecam anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin melalui sambungan telepon, Minggu (12/4/2020).

Politisi PDI Perjuangan ini sangat menyesali kejadian ini apalagi hingga menelan korban jiwa. Menurutnya, kejadian ini seharusnya tidak terjadi bila semua pihak menahan diri.

"Saya berharap para komandan Satuan Bawahan seperti Komandan Kompi dan Komandan Peleton dari dua kesatuan ini lebih rapat, lebih dekat lagi dengan anak buahnya. Pengawasan langsung dari para perwira lapangan sangat menentukan.
Saat-saat seperti ini sangat dibutuhkan persatuan dan kesatuan dari semua elemen bangsa, terlebih TNI dan Polri," ujar Hasanuddin.

Hasanuddin juga mengimbau agar insiden ini segera diredam, dan jangan sampai meluas hingga menimbulkan aksi saling membela corps. Segera di proses secara hukum sesuai aturan perundang undangan yang berlaku .

"Selesaikan dengan segera, jangan sampai kejadian ini terulang kembali," kata mantan perwira tinggi TNI-ADini.

Informasi yang dihimpun, kasus ini berawal dari keributan antara kedua instansi hingga terjadi pengeroyokan. Untuk meredam kasus ini, Kapolres Mamberamo Raya AKBP Alexander Louw, Sabtu (11/4) sempat mengunjungi korban pengeroyokan yakni Bripda Petrus Douw.

Kapolres berpesan agar korban tak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan karena pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dandim Kodim 1712 Sarmi, Pabung Mamberamo Raya, Danpos 755 untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Namun ternyata, puluhan anggota Polres Mamberamo Raya mendatangi Pospam Satgas 755 tanpa sepengetahuan Kapolres dan para perwira lain.
Hingga terjadi insiden penembakan tersebut yang mengakibatkan 2 polisi meninggal dunia, dan 4 lainnya mengalami luka tembak.

tag: #tnipolri  #papua  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Produksi Minyak Nasional Terus Turun, Komisi VII DPR Minta Evaluasi menyeluruh SKK Migas

Oleh Fath
pada hari Sabtu, 20 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin menilai kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto kinerjanya tidak ...
Berita

Ini Alasan Pembubaran PT NDK Menutup Kepentingan Pihak Lain

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --PT Nusantara Dua Kawan atau yang disingkat NDK resmi bubar. Pembubaran perusahaan ini sebelumnya sempat ramai di demo oleh sekelompok orang dengan tuduhan dugaan NDK ...