Oleh Alfin Pulungan pada hari Selasa, 21 Apr 2020 - 16:26:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Jokowi Ingin Reformasi Sektor Pangan Akibat Wabah, Ingin Tiru Nabi Yusuf?

tscom_news_photo_1587460769.jpg
Jokowi dan para petani padi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Presiden Joko Widodo atau Jokowi memandang wabah korona sebagai peristiwa untuk memulai perubahan besar pada sektor pangan Indonesia. Hal ini dia sampaikan pada saat melakukan rapat terbatas secara virtual bertema "Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok" di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/4/2020).

“Situasi Covid-19 ini marilah kita jadikan momentum, sekali lagi ambil ini sebagai momentum reformasi besar-besaran dalam sektor pangan di negara kita. Jangan kehilangan momentum kita,” kata Jokowi dalam rapat tersebut.

Meski inisiatif itu sebenarnya terlambat karena Indonesia sudah telanjur kebobolan partikel Covid-19, memperkuat sektor pangan di Indonesia sejatinya adalah konsep yang melekat pada jati diri Indonesia sendiri. Pasalnya, Indonesia merupakan negara agraris yang seharusnya sangat siap menghadapi krisis pangan.

Namun, titel negara agraris dengan komoditas pertanian beragam rupanya tak menjadikan Indonesia memiliki kecukupan pasokan pangan di saat situasi sulit seperti sekarang. Inisiatif membangun sektor pangan baru tersadarkan setelah wabah korona berhasil menyeret ratusan manusia ke liang lahad.

Adapun gagasan Jokowi tersebut bertujuan untuk menciptakan ketahanan pangan di tengah pandemi global. Konsep Jokowi ini mirip dengan metode yang dilakukan Nabi Yusuf as ribuan abad silam saat negeri Mesir tertimpa musibah paceklik. Pandemi korona saat ini, memang sangat terasa seperti musim paceklik di mana kebutuhan pangan manusia sangat terancam.

Dalam rapat tersebut, Jokowi menekankan perlunya langkah-langkah antisipasi yang harus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok rakyat. Terlebih organisasi pangan dunia FAO pun telah memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 ini dapat menyebabkan krisis pangan dan pertanian sehingga harus direspons dengan waspada dan hati-hati.

“Setiap negara terutama negara-negara produsen beras akan lebih memprioritaskan kebutuhan sendiri, kebutuhan dalam negeri mereka, dan rantai pasok bahan pangan akan terganggu karena kebijakan lockdown, jadi kebijakan lockdown juga mempengaruhi rantai pasok bahan pangan ini,” ujar Jokowi.


TEROPONG JUGA:

> Kemungkinan Adanya Ketidak Puasan Masyarakat, DPR Minta Pihak Kepolisian Jaga Distribusi Pangan

> Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman Selama 4 Bulan Kedepan

> Bambang Soesatyo Minta Stok Pangan Harus Cukup, Masyarakat Tak Boleh Cemas


Untuk itu, Jokowi saat ini memandang ketersediaan bahan pokok menjadi prioritas tertinggi. Masa darurat Covid-19 yang membawa petaka ini menurutnya harus segera diatasi dengan memastikan kebutuhan pokok terpenuhi bagi rakyat Indonesia. Dia benar-benar menekankan kepada para jajarannya tentang keswabuktian pangan.

“Hitung yang betul berapa produksi beras kita, kemudian perkiraan produksi beras saat masuk musim kemarau juga cadangan beras nasional kita cukup untuk berapa lama, tolong betul-betul dihitung, janganoverestimate, tolong dikalkulasi yang cermat, dihitung yang detail berbasis data empiris yang valid danreliable,” katanya.

Di samping itu, Jokowi meminta rantai pasokan pangan agar dapat berjalan sesuai dinamika kebutuhan masyarakat. Dia pun menyoroti pentingnya perlindungan bagi petani untuk memastikansupply chainberjalan dengan baik. Permasalahan lain seperti praktik tidak sehat yang biasa dilakukan spekulan juga menjadi perhatian demi mewujudkan prinsip tata kelola pangan yang baik.

Dia menekankan, harga bahan-bahan pokok terjangkau rakyat jangan sampai terjadi kenaikan.“Saya juga minta satgas pangan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawasi rantai pasok dan stok pangan,” kata Jokowi.

tag: #ketahanan-pangan  #jokowi  #corona  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...