JAKARTA (tEROPONGSENAYAN) – kasus Covid-19 di Arab Saudi terus bertambah. Sampai berita ini diturunkan, Arab Saudi mencatat 11.631 kasus. Padahal sehari sebelumnya masih di bawah 10.000 kasus.

Sedangkan jumlah penderita di belahan dunia lainnya juga belum menunjukkan angka penurunan pertambahan kasusnya, kecuali Cina. Di dunia terdapat 2.556.749 kasus. Di negara-negara yang memiliki mayoritas penduduknya beragama Islam, juga masih tinggi kasusnya, seperti Iran, Malaysia, dan Indonesia.

Dengan demikian, mungkin terlalu berisiko jika penyelenggaraan haji tetap berlangsung pada tahun ini yang menurut rencana akan digelar pada pertengahan Agustus 2020. Sebab yang datang bukan hanya dari 3-5 negara, melainkan banyak negara.

Maka, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas mengatakan, pemerintah harus bersiap-siap apabila pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk tidak mengijinkan jemaah haji membanjiri negaranya tahun ini.

Menurut Anwar, virus corona penularannya sangat cepat di tempat orang banyak berkumpul. Dia menilai pemerintah Arab Saudi akan mempertimbangkan itu dalam memutuskan soal haji tahun ini dan tak ambil risiko.

“Karena adanya wabah Covid-19 yang menular dan sangat berbahaya, dikhawatirkan akan terjadi penularan virus corona ini secara besar-besaran,” kata Anwar di Jakarta, Rabu (22/4/2020).

Anwar menjelaskan hal tersebut karena sampai akhir April ini belum ada kejelasan mengenai jemaah haji. Di lain pihak, sduah banyak calon jemaah haji yangs duah melunasi biaya perjalanannya.

“Hal ini tentu hendaknya bisa dipahami oleh para jamaah karena kebijakan ini diambil adalah jelas-jelas menghargai dan menghormati jiwa manusia,” sambung Anwar.