Oleh Aries Kelana pada hari Kamis, 23 Apr 2020 - 15:43:27 WIB
Bagikan Berita ini :

Kilang Minyak Penuh, Donald Trump Akan Blokir Minyak Impor Dari Arab Saudi

tscom_news_photo_1587631407.jpg
Kapal tanker sewaan Arab Saudi (Sumber foto : gcaptain.com)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Berhenti operasinya penerbangan di banyak negara dan adanya lockdown, menyebabkan kebutuhan akan minyak dunia berkurang. Agar minyaknya dapat terbeli, beberapa perusahaan menjual murah yang menyabkan harga minyak dunia merosot tajam hingga ke angka di bawah US$10 per barel.

Masalahnya meski sudah diturunkan tarifnya, belum banyak perusahaan yang mau membelinya. Ini mengakibatkan perusahaan minyak, kesulitan menyimpan minyak yang sudah terlanjur dipesan.

Itu yang terjadi pada kontraktor minyak Amerika Serikat. Mereka sudah terikat kontrak pembelian minyak dengan Aramco, perusahaan minyak milik Kerajaan Arab Saudi. Sesuai kontrak Aramco tetap mengirimkan minyak ke negeri Paman Sam. Dampaknya kilang minyak di AS sudah penuh tak bisa menampung minyak kiriman dari Arab Saudi.

Mereka pun mengeluh kepada Presiden Donald Trump. Trump pun mendengarnya dengan mengancam akan memblokir minyak impor dari Arab Saudi. Selain itu, jika dipaksakan akan mengenaikan tarif impor minyak yang tinggi.

Seperti dilansir situs reuters.com (23/4/2020), pejabat Gedung Putih tengah membahas pemblokiran tersebut. Arab Saudi pun ancang-ancang ingin menjajaki perubahan rute 40 juta barel kapal tanker yang menuju AS.

Data pengiriman menunjukkan terdapat 19 supertanker, masing-masing mampu mengangkut 2 juta barel minyak, berlayar ke terminal-terminal utama AS, terutama di sejumlah perairan di Teluk AS. Tiga tanker terpisah, juga disewa oleh Arab Saudi, saat ini berlabuh di luar pelabuhan Teluk AS.

Dua sumber di AS dan Arab Saudi mengatakan bahwa Arab Saudi sedang mempertimbangkan apakah mereka dapat mengubah rute kargo di tempat lain jika Amerika Serikat menghentikan impor.

"Perubahan tujuan kapal adalah hal yang rutin dalam perjalanan bisnis kami, terutama di perusahaan skala kami," katanya.

Masalahnya, bukan perakara gampang mengubah rute pengiriman minyak dalam jumlah besar.

"Eropa terlihat penuh, tetapi tentu saja jika Saudi menawarkannya pada tingkat yang sangat murah, pembeli akan mengambilnya," kata sebuah sumber dengan perusahaan perdagangan internasional.

"Beberapa masih memiliki ruang penyimpanan atau mungkin setuju untuk mengapung untuk beberapa waktu."

Baik AS dan Arab Saudi menghadapi persoalan yang sama. Kontraktor minyak AS kebingungan menampung minyak dan kesulitan menjual minyak ke sejumlah negara. Di lain pihak Arab Saudi memilih mengirimkan minyak meskipun dengan harga yang sangat rendah. Itu lebih baik dilakukan daripada menghentikan produksi minyaknya karena akan membuat biaya lebih besar.

tag: #minyak  #arab-saudi  #amerika-serikat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement