Oleh Aries Kelana pada hari Kamis, 14 Mei 2020 - 18:45:32 WIB
Bagikan Berita ini :

Senator Republik Mengusulkan UU Untuk Menekan CIna Agar Lebih Terbuka Soal COVID-19

tscom_news_photo_1589456732.jpg
COVID-19 di New York (Sumber foto : istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Upaya Donald Trump untuk menggalang dukungan bagi sanksi terhadap Cina terus dilakukan. Kali ini dilakukan di dalam negeri. Senator Partai Republik Amerika Serikat Lindsey Graham – sekutu sekat Donald Trump – mengusulkan adanya Undang-undang yang memberikan wewenang kepada Trump untuk memberikan sanksi yang lebih berat kepada Cina.

Sanksi itu diberikan lantaran Cina belum juga memberikan laporan terperinci mengenai virus Corona yang bermula dari Wuhan, Cina hingga menyebar ke seluruh dunia. Menurutnya, seperti dikutip reuters.com (14/5/2020), jika bukan Partai Komunis Cina yang berkuasa, virus Corona tak bakal sampai ke daratan AS dan membunuh 80.000 warga AS.

"Saya yakin China tidak akan pernah bekerja sama dengan penyelidikan yang serius kecuali mereka dipaksa melakukannya,” ujar Graham.

Graham mengatakan bahwa Undang-Undang Pertanggungjawaban COVID-19 akan mengharuskan presiden untuk membuat sertifikasi ke Kongres dalam waktu 60 hari bahwa Cina telah memenuhi syarat untuk dilakukan penyelidikan COVID-19 yang dipimpin oleh AS dan sekutunya atau afiliasi PBB. seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Undang-undang ini disponsori bersama oleh delapan senator Republik lainnya.

Dalam UU tersebut, menurutnya, Cina diwajibkan menutup pasar penyebar Corona di Wuhan dan harus membebaskan semua pendukung pro-demokrasi Hong Kong yang ditangkap dalam penumpasan pasca-pandemi.

RUU itu akan memberi wewenang kepada presiden untuk menjatuhkan sejumlah sanksi, termasuk pembekuan aset, larangan perjalanan, dan pencabutan visa, serta pembatasan pinjaman untuk bisnis Cina oleh lembaga-lembaga AS dan melarang perusahaan-perusahaan Cina untuk terdaftardi bursa AS.

juru bicara kementerian luar negeri Cina Zhao Lijian, pada briefing harian di Beijing, menegaskan bahwa Cina menentang RUU “tidak bermoral” ini. Menurutnya, Cina telah terbuka dan transparan sejak awal epidemi.

Sementara itu, Kedutaan besar Cina di Washington, AS, tidak menanggapi permintaan komentar.

Meski mendapat dukungan, dari sejumlah anggota Senat, sejumlah pihak masih mengkrtik langkah Trump dan partainya. Para kritikus Trump, termasuk beberapa mantan pejabat, akademisi dan kolumnis, telah mengatakan bahwa Cina memiliki banyak jawaban.

Salah satunya, pemerintah AS tampaknya berusaha mengalihkan perhatian dari apa yang mereka lihat sebagai respons lambat AS terhadap krisis COVID-19.

Sedangkan senator dari Partai Demokrat, Tim Kaine, yang partainya mengendalikan Senat mengakui ada yang salah dari Cina. Tetapi yang dibutuhkan sekarang bagaimana masyarakat mendapat data lengkap dan pemerintahan Trump tidak boleh luput dari pengawasan.

"Mari kita ceritakan kisah ini terlebih dahulu dan lihat apa yang menjadi bagian dari masalah ini semua orang, untuk memperbaikinya ke depan, dan kemudian kita dapat memutuskan tentang pertanggungjawaban," katanya dalam sebuah acara yang dipandu oleh Pusat Meridien Washington.

Sumber lain yang tak mau disebutkan namanya menuduh Departemen Luar Negeri AS tenggat waktu yang diberikan Kongres untuk menjelaskan asal-usul virus tersebut.

tag: #amerika-serikat  #cina  #covid-19  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...