Oleh Sahlan Ake pada hari Minggu, 17 Mei 2020 - 03:53:05 WIB
Bagikan Berita ini :

DPR Minta Erick Thohir Selektif dalam Berikan Bantuan Dana Kepada BUMN

tscom_news_photo_1589662385.jpg
Bambang Patijaya politikus Golkar (Sumber foto : Dokumen)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR Bambang Patijaya menilai sah-sah saja Badan Usaha Milik Negara diberikan bantuan dana segar dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pascapandemiCovid-19. Hanya saja, ia meminta Menteri BUMN Erick Thohir lebih selektif dalam memberikan bantuan kepada perusahan plat merah itu.

"Saya pribadi menilai sah sah saja jika ada wacana BUMN yang diberikan suntikan dana, karena wacana seperti itu sudah dibahas sebelum ada Covid 19. Tapi jangan karena alasan terdampak Covid 19 kemudian ada BUMN yang minta dana talangan dari negara, padahal sebelum Covid-19 pun BUMN tersebut sudah bobrok," kata Bambang pada TeropongSenayan, Minggu (17/5/2020).

Untuk itu, dirinya meminta Erick Thohir untuk konsultasi dengan Komisi VI DPR siapa saja BUMN yang layak diberikan bantuan dana pasca pandemi Covid-19 ini.

"Saya minta kepada Bapak Erik Thohir dan para Wamen Kementerian BUMN untuk lebih selektif dalam memilah BUMN mana yang layak untuk diberikan suntikan dana dan sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke Komisi VI. Karena selain aspek bisnis kita juga harus memperhatikan rasa keadilan di masyarakat saat ini," ucapnya.

Pasalnya, kata Politikus Partai Golkar ini D
disisi lain para pelaku UMKM yang berjumlah 60 juta unit sebagai penyumbang 60% GDP Indonesia, penyerap 89,17% angkatan kerja domestik juga harus di perhatikan kelangsungan usahanya.

"Program relaxasi pembayaran pinjaman kredit yang dicanangkan saat ini masih harus dikawal dan didorong akselerasi implementasinya. Sangat berbahaya jika UMKM kita jebol," ucapnya.

Disatu sisi, Bambang menilai hal yang wajar jika bantuan kepada BUMN sekitar Rp155,6 triliun atau 49 persen dari total anggaran menjadi pro dan kontra sebagian kalangan.

"Bagi yang kurang setuju BUMN dapet suntikan dana karena mempertanyakan transparansi dan business plan dari penggunaan dana tersebut. Kemudian rasa keadilan dari situasi saat ini disaat BUMN mendapat suntikan dana tapi iuran BPJS naik," tegasnya.

Dari sisi yang pro atas program suntikan dana ke BUMN merasa BUMN harus diselamatkan dan suntikan dana tersebut merupakan sesuatu yang wajar, apa lagi BUMN tersebut dianggap memegang posisi vital, seperti Garuda misalnya.

"Yang harus dilakukan kedepan adalah bagaimana BUMN di jalankan dengan lebih hati-hati dan lebih profit oriented, peran subsidinya kepada masyarakat dikurangi, jangan dibebankan ke BUMN sebagai pengembannya," tutup Anggota DPR daerah pemilihan Bangka Belitung ini.

Pemerintah baru mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) soal Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pascapandemiCovid-19. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun bakal mendapatkan suntikan dana Rp 155,6 triliun.

tag: #bumn  #erick-thohir  #bambang-patijaya  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Berita

Fadel Muhammad: Fungsi Pengawasan DPD Fokus pada Masalah-Masalah di Daerah

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 29 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengatakan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) harus lebih diperkuat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah. ...
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...