JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Keluarga jurnalis Saudi yang terbunuh Jamal Khashoggi mengatakan pada hari Jumat mereka memaafkan para pembunuhnya, membuka jalan bagi penangguhan hukuman bagi lima terdakwa yang dihukum mati karena kejahatan yang merusak citra penguasa kerajaan secara de facto.
"Jika seseorang memaafkan dan membuat rekonsiliasi, hadiahnya adalah dari Allah," putra Khashoggi tak disebutkan namanya dalam twitternya yang dikutip reuters.com (22/5/2020).
Ucapannya mengutip salah satu ayat di dalam Kitab Suci AlQuran. "Karena itu, kami para putra syuhada Jamal Khashoggi mengumumkan bahwa kami mengampuni mereka yang membunuh ayah kami".
Di Arab Saudi, yang tidak memiliki sistem hukum terkodifikasi dan mengikuti hukum Islam, pengampunan dari keluarga korban dalam kasus-kasus semacam itu dapat memungkinkan pengampunan formal dan penundaan eksekusi.
Pembunuhan itu menyebabkan kegemparan global dan menodai citra Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.
Pejabat Saudi membantah bahwa Salman berperan, meskipun pada September 2019 sang pangeran menunjukkan beberapa pertanggungjawaban pribadi, dengan mengatakan "itu terjadi di bawah pengawasan saya".
Pengadilan yang menmvonis mati 5 terpidana yang dianggap terlibat dalam pembunuhan Khasshogi. Pengadilan setempat mengatakan bahwa pembunuhan itu direncanakan. Namun penyelidikan yang digarap Perserikatan Bangsa-bangsa menyebutkan pembunuhan itu direncanakan.
Khashoggi terakhir kali terlihat di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, di mana ia pergi untuk mendapatkan dokumen untuk pernikahannya yang akan datang. Tubuhnya dilaporkan dipotong-potong dan dikeluarkan dari gedung, dan jenazahnya belum ditemukan.