Oleh Sahlan Ake pada hari Kamis, 28 Mei 2020 - 10:43:01 WIB
Bagikan Berita ini :

Politikus PDIP: Penerapan New Normal Tanpa Persiapan Matang, Hanya Akan Menimbulkan Kematian Massal

tscom_news_photo_1590637381.jpg
TB Hasanuddin (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Indonesia bersiap memasuki fase New Normal atau penormalan baru ditengah pandemi covid-19. Sejumlah langkah dan strategi disiapkan pemerintah termasuk melibatkan aparat keamanan TNI - Polri secara masif agar pemberlakuan New Normal dapat berjalan lancar.

Sebanyak 340 ribu personil TNI - Polri ini akan disebar di pusat-pusat keramaian dan bertugas mendisiplinkan masyarakat agar penyebaran covid-19 dapat ditekan.

Menangapi hal ini, Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin tak menyakini bahwa penerapan new normal akan berhasil. Pasalnya, Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saja sudah membuat masyarakat bingung, banyak pelanggaran karena disiplin rendah.

"Sementara sosialisasi new normal masih minim. Ini malah bisa menimbulkan konflik antara rakyat dan aparat, apalagi bila landasan hukumnya belum jelas,“ kata TB Hasanuddin, Kamis (28/5/2020).

Hasanuddin juga mengungkapkan hingga saat ini belum ada instrumen hukum yang digunakan TNI dan Polri dalam melakukan penindakan hukum.

Memang ada aturan lain yang bisa dioptimalkan seperti UU Keadaan Bahaya , namun bila digunakan sama saja dengan memberlakukan darurat sipil.

"Belum ada aturan jelas atau payung hukum terkait kewenangan TNI Polri dalam memberikan sanksi pada masyarakat," ungkapnya.

Ia menegaskan, penerapan New Normal tanpa ada persiapan matang tak ada bedanya dengan herd immunity. Itu artinya, imbuh dia, menyerahkan rakyat pada seleksi alam, yang kuat bertahan kemudian imun, yang lemah akan meninggal dengan sendirinya.

"Itu sama saja dengan membiarkan kematian massal. Membiarkan orang tertular sampai mendapatkan kekebalan secara pribadi . Jika virus terus menyebar, pada akhirnya banyak orang yang akan terinfeksi dan jika mereka bertahan hidup maka menjadi kekebalan sehingga wabah akan hilang dengan sendirinya. Lalu bagaimana mereka yang rentan tertular dan tak mampu bertahan hidup?," ujar dia.

Selain itu, Hasanuddin juga menyoroti semakin minimnya daya tampung rumah sakit rujukan covid-19. Ia menilai, rumah sakit rujukan covid-19 masih kewalahan menangani kasus baru, sementara itu jumlah yang terkena virus corona terus bertambah, curvanya belum ada tanda tanda menurun.

"Bisa saja setelah diterapkan kenormalan baru ini akan muncul lonjakan kasus atau gelombang kedua covid-19," cetusnya.

Ia menyebut, hingga saat ini pemerintah tak terlaku transparan soal data pasien terkonfirmasi covid-19.

Menurutnya, tak ada data valid soal berapa yang terinfeksi, berapa yang meninggal, Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau reaktif . Data tiap daerah bisa berbeda

"Mestinya ada penjelasan secara gamblang dari pemerintah, bagaimana saat ini penyebaran covid-19 di Indonesia, kemudian ada sosialisasi jelas bagaimana menjalankan kenormalan baru, bagaimana sanksinya bila melanggar," tandasnya.

Sebelumnya, kebijakan new normal ini dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk merespons kondisi ekonomi selama pandemi covid-19. Jokowi mengajak masyarakat untuk hidup berdamai dengan covid-19.

tag: #pdip  #new-normal  #covid-19  #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Ali Wongso: SOKSI Dukung Penuh Jokowi dan Gibran Berada di Partai Golkar

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 25 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketum SOKSI ,Ir. Ali Wongso Sinaga mendukung penuh Pak Jokowi dan Pak Gibran berada di Partai Golkar. Hal ini sebagaimana pernyataan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto ...
Berita

Bamsoet Apresiasi KPU dan Dukung Penetapan Prabowo - Gibran Sebagai Presiden dan Wapres RI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi kerja keras komisi Pemilihan Umum (KPU) serta mendukung penetapan Komisi Pemilihan ...