JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso manoarfa mengatakan bahwa pemerintah akan membuka kembali aktivitas bisnis di Bali untuk menarik minta wisatawan ke sana, pada 1 Juli nanti.
Rencana untuk membuka kembali industri pariwisata Bali datang setelah jumlah total kasus COVID-19 yang dilaporkan di pulau itu relatif rendah, yaitu 420 pada hari Kamis. Ada lebih dari 24.000 kasus di seluruh negeri.
Menurut Suharso dalam jumpa pers bersama Gugus Tugas COVID-19 (28/5/2020), lebih dari 300 orang sejauh ini telah pulih dan empat orang telah meninggal di Bali. Tingkat kematian provinsi itu sekitar 1 persen.
Bali memiliki populasi 4,2 juta orang. Tahun lalu, ada 6,3 juta pengunjung asing ke pulau itu.
Bisnis di Bali telah ditutup selama dua bulan terakhir karena pandemi COVID-19, mengakibatkan perlambatan ekonomi 1,14 persen. Ini menjadikan Bali salah satu daerah yang paling terkena dampak ekonomi di Indonesia, menurut pemerintah.
“Pemerintah Bali telah mengelola situasi dengan relatif baik,” kata Suharso. "Namun, protokol kesehatan baru harus diikuti ketika membuka kegiatan ekonomi."
Dia menambahkan bahwa Bali bisa mengendalikan COVID-19 karena struktur kepemimpinan yang terdefinisi dengan baik, yang melibatkan para pemimpin tradisional di masyarakat dan penjaga yang bekerja secara sukarela.
"Mereka menyaring pengunjung yang memasuki desa, mencegah pertemuan besar, memantau pesanan karantina dan memastikan orang mengikuti protokol COVID-19 seperti mengenakan topeng, dan sering mencuci tangan," pungkas Suharso.