JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta akan membuka tempat wisata dan hiburan di Jakarta secara bertahap dengan tetap mempertimbangkan kondisi penyebaran kasus COVID-19.
"Jadi dibukanya bertahap. Jelas dengan mempertimbangkan kasusnya seperti apa. Membaik atau tidak. Itu jadi kunci utama," kata Kepala Disparekraf DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia.
Pembukaan kembali tempat wisata dan hiburan secara bertahap tersebut, kata Cucu, dicari yang memiliki risiko penularan paling sedikit terlebih dahulu.
"Jadi tidak sekaligus bersamaan. Itu yang lagi dibahas dan mereka harus punya protokol Covid-19 oleh masing-masing tempat wisatanya," ujar Cucu.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, kata Cucu, akhirnya membuat tempat wisata dan hiburan di Jakarta dibuka secara bertahap dan akan diputuskan melalui rekomendasi tim Gugus Tugas COVID-19 DKI Jakarta.
"Mereka kan ada kaidah-kaidah yang sebelum dia menetapkan itu, dia punya acuan kapan boleh dibuka atau tidaknya. Semua juga kalau nanti perkembangannya positif, tentu akan dibuka secara bertahap. Baik itu tempat wisata ataupun tempat lainnya terkait wisata seperti hotel dan hiburan malam. Tapi waktunya belum bisa ditentukan, komandonya di Gugus Tugas," ucap Cucu.
Jakarta saat ini tengah berada dalam situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta fase ketiga pada 22 Mei hingga 4 Juni 2020. Diharapkan setelah PSBB tahap ketiga, Jakarta makin baik dan masuk dalam kondisi normal baru.
DKI Jakarta hingga saat ini memiliki belasan tempat wisata dan sejak pandemi COVID-19 melanda di Ibu Kota sejak awal Maret 2020, aneka tujuan perjalanan wisata itu ditutup oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta demi menekan penyebaran virus corona baru asal Wuhan, China itu.
BNI buat aplikasi tarik tunai tanpa kartu di ATM sambut normal baru
Nasabah melakukan transaksi di salah satu gerai ATM BNI di Jakarta, Kamis (28/5/2020). ANTARA/HO-BNI
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membuat aplikasi tarik tunai tanpa kartu debit di anjungan tunai mandiri (ATM) untuk memudahkan nasabah bertransaksi digital memasuki era normal baru.
"Kami hadirkan itu melalui fitur mobile tunai pada aplikasi mobile banking," kata Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan fitur mobile tunai dilengkapi dengan sistem pengamanan berlapis yakni nasabah memasukkan kode transaksi di ATM saat melakukan tarik tunai tanpa kartu dan kode pengaman itu hanya berlaku selama dua jam.
Selain itu, bank BUMN ini juga melengkapi dengan pengamanan kedua, yaitu kode berupa kata sandi sekali pakai atau one time password (OTP) yang dikirimkan ke nomor ponsel dituju.
"Kedua tahap pengamanan ini diterapkan demi memaksimalkan keamanan transaksi nasabah," imbuhnya.
Fitur ini, lanjut dia, juga bisa digunakan untuk mengirim uang kepada orang lain dengan cara memasukkan nomor ponsel penerima dana.
Kemudian nasabah memberikan kode transaksi yang didapat kepada penerima dana dan penerima juga akan mendapatkan kode OTP pada nomor ponselnya.
Corina menambahkan nominal uang yang dapat ditarik adalah kelipatan Rp50.000, hingga maksimal Rp1.250.000, untuk tujuan transaksi diri sendiri, dan maksimal tarik tunai Rp500.000 untuk orang lain.
Selain mobile tunai, bank pelat merah ini juga hadir dalam layanan WhatsApp Business untuk layanan edukasi, program dan promosi pada nomor 08115881946.