JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-DPR siap memfasilitasi audiensi antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dengan mahasiswa untuk audensi.
Hal itu seiring ramainya tagar #MendikbudDicariMahasiswadan #NadiemManaMahasiswaMerana.Dalam tagar itu mahasiswa minta penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT) karena perkuliahan dilakukan secara daring akibat pandemi Covid-19.
"Kami menilai ramainya tagar #MendikbudDicariMahasiswa sebagai bentuk kebuntuan komunikasi antara para mahasiswa dengan jajaran Kemendikbud. Jika diperlukan kami siap mencairkan kebuntuan komunikasi tersebut,” kata Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Rabu (3/6).
Huda menilai, protes mahasiswa yang minta penurunan UKT sebagai sesuatu yang wajar. Seharusnya biaya UKT dapat kembali disesuaikan atau direlaksasi berdasarkan pertimbangan dampak pandemi. Karena, di tengah wabah Covid-19 ini tidak sedikit dari orang tua mahasiswa ikut mengalami penurunan atau bahkan kehilangan penghasilan.
“UKT merupakan model pembayaran kuliah yang berbasis penghasilan orang tua, jika banyak orang tua yang mengalami penurunan pendapatan selama wabah Covid-19 maka sudah sewajarnya ada kebijakan relaksasi besaran UKT yang harus dibayarkan oleh mahasiswa,” kata Huda.
Untuk diketahui, jagat media sosial dihebohkan dengan kemunculan tagar #NadiemManaMahasiswaMerana. Para mahasiswa mendesak agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim segera mengeluarkan kebijakan penurunan UKT di tengah pandemi Covid-19.