Oleh Alfin Pulungan pada hari Kamis, 04 Jun 2020 - 11:23:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Demonstrasi di Amerika Pasca Kematian George Floyd, SBY Prediksi 3 Skenario Ini

tscom_news_photo_1591238291.jpg
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal aksi demonstrasi yang terjadi di beberapa kota di Amerika Serikat. Menurutnya, ada sejumlah skenario yang bisa terjadi.

Hal ini menyusul pasca pembunuhan seorang pria berkulit hitam bernama George Floyd yang baru-baru ini menggemparkan negeri Paman Sam itu. Setidaknya ada tiga skenario yang diprediksi oleh SBY.

Pertama, kerusuhan diredakan dengan penanganan yang tepat. Caranya, kata SBY, adalah dengan penanganan persuasif yang didukung penegakkan hukum.

Skenario pertama ini adalah cara terbaik yang menurut SBY diinginkan oleh Presiden Amerika, Donald Trump. Bahkan, skenario tersebut tak memerlukan konsesi apapun yang mesti diberikan oleh Pemerintah Amerika.

"Saya kira mayoritas rakyat Amerika juga menginginkan demikian," kata SBY dalam tulisan berjudul "Amerika, Are You Ok?" yang diunggah di laman Facebook-nya, Rabu, 3 Juni 2020.

Sedangkan skenario kedua, SBY memandang, unjuk rasa akan semakin melebar. Apabila polisi, Keamanan Nasional (National Guard), dan elemen tentara, serta pejabat setempat tidak mampu menahannya, maka pemerintah federal harus melakukan negosiasi dengan elemen perlawanan masyarakat.

Namun, menurut SBY, skenario kedua ini mungkin akan sulit terjadi. Pasalnya, proses negosiasi tidak mudah, begitu pun dengan konsesi yang bisa dicapai. Apalagi, akan sulit meyakini Trump akan bersedia melakukan kompromi.

"Sulit diyakini bahwa Trump punya pikiran dan bersedia untuk melakukan kompromi dengan mereka yang menuntut keadilan itu," katanya.

Adapun skenario ketiga, merupakan lanjutan dari skenario kedua. Menurut SBY, jika situasi politik, sosial, dan keamanan semakin memburuk kerusuhan akan semakin meningkat. Hal ini bisa saja bagi Trump untuk mengambil keputusan mengerahkan tentara federal.

"Dalam skenario ketiga ini pemulihan ketertiban dan keamanan (law and order) diambilalih oleh pemerintah pusat. Presiden selaku “Commander-in-Chief” mengerahkan tentara federal (US Military Forces) untuk menanganinya," jelasnya.

Kendati skenario kasus George Floyd ini tak lazim bagi Amerika yang kerap mengecam praktik serupa yang diterapkan negara lain, SBY menjelaskan, bukan berarti skenario ini tidak mungkin terjadi. Ia melihat Trump telah menyiratkan bahwa ia kecewa dengan pemerintah setempat yang dinilai lembek dalam menghadapi protes.

"Pertanyaannya sekarang adalah apakah memang ada keinginan dan rencana Presiden Trump untuk megerahkan kekuatan militer itu?" tanya SBY.

Menurut SBY, jawabannya "ada." Dia beralasan secara eksplisit Trump telah mengatakan itu.

"Dia (Trump) juga mengatakan bahwa pengerahan dan penggunaan militer akan mengatasi masalah secara cepat," ujar SBY.

"Karenanya, tentara harus dikerahkan untuk menjalankan misi itu," sebutnya.

tag: #amerika-serikat  #kerusuhan  #susilo-bambang-yudhoyono-sby  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...