Berita
Oleh Givary Apriman pada hari Selasa, 09 Jun 2020 - 17:24:21 WIB
Bagikan Berita ini :

Jadi Menhan, Elektabilitas Prabowo Subianto Terjun Bebas. Bisa Terpental Dalam Pilpres 2024?

tscom_news_photo_1591696967.jpg
Prabowo Subianto (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia sampai saat ini masih menempatkan elektabilitas mantan Calon Presiden 2014 dan 2019 Prabowo Subianto paling diminati oleh masyarakat Indonesia.

Meski begitu, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu terjun bebas dari survei Februari lalu yang berada di angka 22,2 persen dan menjadi 14,1 persen.

Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam mengatakan bila tidak bisa mengantisipasi tren tersebut bukan tidak mungkin elektabilitas Prabowo akan disusul kandidat lain.

Bahkan, Prabowo bisa saja terpental dari deretan sosok potensial yang memenangkan kontestasi pemilihan presiden 2024 mendatang.

"Jika Prabowo tidak bisa mengantisipasi tren tersebut, namanya berpotensi tenggelam dan terpental dari posisi nomor wahid dalam sejumlah survei elektabilitas Pilpres 2024," kata Umam melalui pesan singkatnya, Selasa (09/06/2020).

Umam menuturkan kalau penurunan yang signifikan kini menempatkan Prabowo berada pada kelas yang sama dengan beberapa Kepala Daerah seperti Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo.

"Sebab, dengan penurunan sekitar 8 persen, elektabilitas Prabowo sebenarnya sudah berada di kelas yang sama dengan Ganjar dan Anies," tuturnya.

Direktur Paramadina Public Policy Institute tersebut memprediksikan kalau survei Indikator tersebut mengindikasikan bahwa Prabowo tidak mampu mengkapitalisasi posisinya sebagai Menteri Pertahanan secara optimal.

Menurutnya, dengan menjabat sebagai Menhan seharusnya Prabowo memiliki peluang untuk dapat meningkatkan elektabilitasnya.

Ditambah, saat ini pandemi virus corona baru (COVID-19) yang saat ini membuat masyarakat menyorot kinerja secara keseluruhan unsur pemerintah.

"Meski Prabowo punya "public office" tapi itu tidak jaminan elektabilitasnya terjaga. Karena "public office" yang ia tempati itu, tidak membuatnya bisa meng-exercise otoritas dan kewenangannya dalam kebijakan publik yang terkait dengan kehidupan masyarakat sehari-hari di tengah pandemik," ujarnya.

Doktor Lulusan Universitas of Queensland Australia ini menilai kalau perbedaan perolehan hasil survei Prabowo tidak jauh berbeda dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jakara Anies Baswedan, yang berada di atas 10 persen.

"Meskipun secara prosentase berbeda, tapi elektabilitas mereka tidak terpaut jauh mengingat margin of error dari survei ini berkisar +-2,9 persen. Artinya, dalam rentang naik turunnya margin of error +-2,9 persen tersebut, elektabilitas mereka tidak jauh berbeda" pungkasnya.

tag: #prabowo-subianto  #survei-indikator  #menhan  #anies-baswedan  #ganjar-pranowo  #corona  #presiden2024  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...