Oleh Alfin Pulungan pada hari Senin, 29 Jun 2020 - 09:05:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Pengamat Sebut 3 Indikator Mengapa Kinerja Menteri Jokowi Buruk

tscom_news_photo_1593369173.jpg
Kabinet Indonesia Maju Jilid 2 (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pengamat Kebijakan dan Pemerintahan, Gde Siriana Yusuf, mengatakan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang dibesut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat membawa angin segar bagi publik karena disebut mereka adalah orang-orang hebat yang memiliki kapasitas.

Namun, usai Jokowi memberi reaksi keras pada sidang paripurna kabinet Kamis (18/6) lalu kepada jajaran menterinya, sebutan "orang-orang hebat" itu ternyata hanya berupa klaim fiktif, bukan fakta. Jokowi marah karena menilai barisan menteri yang ia harap menjadi pelipur lara di musim pandemi hanya maju selangkah tanpa memberi perubahan signifikan. Padahal, Indonesia tengah diambang krisis ekonomi.

"Masyarakat masih ingat saat dibentuk kabinet Jokowi jilid 2, Jokowi memberikan nama kabinet Indonesia Maju karena diisi oleh orang-orang hebat. Bahkan stafsus presiden diisi milenial kebanggaan Jokowi," kata Gde saat dihubungi, Ahad, 28 Juni 2020.

"Tapi melihat reaksi kecewa Jokowi dan juga ketidakpuasan masyarakat atas kinerja kabinet terutama dalam masa Covid ini, menjadi bukti bahwa kabinet Jokowi bukan diisi oleh orang-orang yang tepat," sambung Gde.


TEROPONG JUGA:

> PAN: Jokowi Sadar Ada Yang Tidak Beres Kinerja Para Menterinya


Menurutnya, ada tiga indikator mengapa Jokowi marah bukan kepalang atas kinerja para menterinya yang dinilai mandek itu. Ketiga hal ini berkaitan pula pada sikap memilih yang dilakukan Jokowi usai menang pilpres 2019 lalu berkat para penyokong bantuan.

Pertama, kabinet tidak diisi oleh the right man tapi berdasarkan komposisi grand coalition pilpres 2019. Menurut Gde, para simpatisan yang telah berjasa memenangkan Jokowi pada pilpres lalu, menjadikan jabatan menteri sebagai imbalan yang dilakukan secara tawar-menawar.

Akibatnya, kedudukan sekelas menteri diisi oleh orang-orang yang sebenarnya tak mempunyai kapasitas dibidangnya. Maka, tak heran jika terjadi banyak masalah dalam beberapa bulan terakhir menyangkut kebijakan yang mereka keluarkan.

Kedua, lanjut Gde, Jokowi dalam konteks kekuasaan politik, tidak memiliki hak mutlak untuk mengangkat menteri. Pengangkatan menteri dilakukan berdasarkan kesepakatan dari partai politik (parpol) pengusung. Hal ini tak berbeda jauh dari indikator pertama yang mengakibatkan lahirnya kinerja amatiran oleh para menteri.

Indikator ketiga, menurut Gde bukan hanya parpol yang menikmati, ada juga sponsor-sponsor pendana pilpres 2019 yang mengajukan nama-nama menteri tetapi sebenarnya orang yang diajukan tidak memiliki kapasitas.

Indikator pertama, kedua, dan ketiga sejatinya berkelindan dari fenomena politik di Indonesia yang menjadikan jabatan kekuasaan adalah imbalan yang dapat dikompromikan. Pemenang dalam pesta demokrasi mewujudkan terjadinya pertukaran balas budi, bukan adu gagasan yang mumpuni.

"Ini sesuai dengan apa yang dikatakan Erick Thohir (Menteri BUMN) bahwa Jokowi memilih menteri dari orang yang berkeringat kemarin (disampaikan Erick pada 17 Oktober 2019 lalu, red)," pungkas Gde.

tag: #menteri-jokowi  #kabinet-jokowi-maruf-amin  #kinerja-jokowi  #reshuffle-kabinet  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

KPU Undang Presiden Umumkan Pemenang Pilpres 2024

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berencana mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri langsung penetapan pemenang Pilpres 2024. Rencanannya, acara tersebut ...
Berita

Kondisi Anaknya Sungguh Tragis di Tangan Mantan Suaminya, Lisa Tak Kuasa Membendung Airmata

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ini adalah suatu kisah pilu yang dituturkan oleh seorang ibu kandung bernama Lisa yang memiliki seorang putri berinsial GI, dan GI adalah putri keduanya yang telah ...