Oleh Givary Apriman pada hari Kamis, 13 Agu 2020 - 20:36:58 WIB
Bagikan Berita ini :

Walau Bermulut Besar, Politisi Demokrat Tidak Setuju Bila Jerinx Dipenjara

tscom_news_photo_1597324573.jpg
Jansen Sitindaon (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politisi Demokrat Jansen Sitindaon tidak setuju bila Drumer Band Superman Is Dead (SID) I Gede Ari Astina alias Jerinx dipenajara.

Diketahui, kalau Jerinx telah ditetapkan sebagai tersangka karena laporan IDI Bali atas dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian atas unggahan tersebut.

"Kadang Jerinx memang bermulut besar. Tapi dia dipenjara saya tak setuju," ujar Jansen lewat cuitan akun twitternya, Kamis (13/08/2020).

Jansen mengatakan kalau sebaiknya IDI menjawab mengenai tudingan yang dilontarkan oleh Jerinx kalau "IDI merupakan kacung WHO".

Pasalnya, kata Jansen lebih baik IDI menjawab tudingan Jerinx dan dengan dipenjaranya Jerinx belum tentu menjadikan IDI lebih dipercaya.

"Lebih baik IDI jawab saja tuduhannya. Apa dia dipenjara dgn sendirinya buat IDI jd lebih dipercaya?" kata Jansen.

Wasekjen Partai Demokrat tersebut menilai kalau merebaknya wabah virus corona telah membuat banyak masyarakat stres dan gelisah.

"Covid ini sdh buat stres. Lebih baik otoritas jawab saja jika ada unek², kegelisahan keraguan dr rakyat," tandasnya.

Sebelumnya, Jerinx sudah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Namun, ia menegaskan ucapan maafnya itu sebagai bentuk rasa empati kepada IDI.

Jerinx kemudian meminta kalau kritikannya ditanggapi secara jernih dan menurutnya, jangan menanggapi sebuah kritikan dengan perasaan atau emosi.

"Saya tidak punya kebencian personal kepada IDI. Jadi tolong jangan ditanggapi dengan perasaan," ujar Jerinx.

tag: #partai-demokrat  #jerinx  #idi  #who  #corona  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement