Oleh Givary Apriman pada hari Senin, 07 Sep 2020 - 13:51:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Pasca Mulyadi-Ali Mukhni Tarik Dukungan, Hubungan PDIP-Demokrat Akan Makin Panas

tscom_news_photo_1599461462.jpeg
Pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurthi Yudhoyono beberapa waktu lalu di Gedung DPR RI. (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sikap kader Partai Demokrat, Mulyadi yang menjadi bakal calon kepala daerah di Pilkada Sumatera Barat dan memutuskan untuk mengembalikan surat dukungan dari PDIP akan membuat hubungan kedua partai semakin renggang.

Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah mengatakan kalau dikembalikannya dukungan PDIP oleh pasangan Mulyadi-Ali Mukhni buntut pernyataan Ketua DPP Bidang Politik PDIP, Puan Maharani yang menjadi kontroversi.

Menurutnya, Partai Demokrat tentunya membaca arah opini masyarakat usai pernyataan Puan Maharani yang membuat ketersinggungan bagi masyarakat Sumbar maupun masyarakat Indonesia lainnya.

"Resiko yang harus dihadapi PDIP ketika statemen Puan menjadi komoditas politik, Demokrat membaca arah opini masyarakat, dan mengarah pada sentimen Puan," kata Dedi saat dihubungi, Senin (07/09/2020).

Dedi menuturkan kalau secara politik keputusan yang diambil oleh Partai Demokrat merupakan keputusan yang tepat untuk menarik simpati masyarakat minang.

Untuk itu, secara politik keputusan mengembalikan dukungan ini tepat, dan harapannya menarik simpati masyarakat Sumbar atas kejadian ini," tuturnya.

Meski begitu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) itu menilai sikap Mulyadi tersebut akan semakin memicu renggangnya antara partai yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri dengan partai yang didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

"Hanya saja, sikap kader Demokrat ini tidak bijak dan memicu semakin renggangnya hubungan dengan PDIP di tingkat pusat. Tetapi itulah politik, minim loyalitas bahkan dalam kemitraan koalisi sekalipun," ujarnya.

Disatu sisi, sikap Mulyadi-Ali Mukhni menunjukan sikap yang menandakan kalau keduanya tidak loyar secara politik terhadap PDIP meski dapat mendongkrak suara Mulyadi-Ali Mukhni.

"Dari sisi ketepatan keputusan ini, dilematis soal tepat tidaknya, dari sisi pragmatis semestinya ini keputusan emosional dan tidak bijak, mengingat dalam politik diperlukan loyalitas, dan pengembalian ini jelas menandai keduanya tidak loyal," pungkasnya.

tag: #pdip  #partai-demokrat  #sumatera-barat  #pilkada-2020  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Berita

Aksi Damai GPKR di Gedung Mahkamah Konstitusi untuk Menegakkan Kedaulatan Rakyat

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dengan semangat perjuangan tanpa titik kembali, hari ini Kamis 28 Maret 2024, Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) akan kembali menggelar aksi damai bertempat di ...
Berita

KPK Diminta Jelaskan Alasan Periksa Shanty Alda di Kasus Dugaan Korupsi Abdul Gani Kasuba

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo mengatakan Penyidik KPK harus transparan dalam menangani perkara dugaan korupsi yang menyeret Gubernur Maluku Utara nonaktif, Abdul Gani ...