Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 08 Sep 2020 - 06:01:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Bisnis Tato di Tengah Pandemi Covid-19

tscom_news_photo_1599519677.jpg
Bamsoet Ketua MPR (Sumber foto : Dokumen)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Usaha studio tato kian menggeliat seiring makin banyaknya masyarakat yang suka menggambari tubuhnya. seniman tato handal, Hendric Shinigami mengamini hal tersebut. "Penggemarnya semakin banyak tiap tahunnya," kata Hendric. Menurutnya, beberapa konsumen ingin menato tubuhnya karena ikut-ikutan teman. Atau memang mereka benar-benar suka dengan seni tato.

Ketua MPR RI mengungkapkan pada dasarnya budaya tato telah lama mengakar dalam kehidupan bangsa Indonesia. Setidaknya ada tiga suku yang memiliki kearifan lokal mentato tubuhnya, antara lain Suku Mentawai, Suku Dayak, dan Suku Moi. Bahkan tradisi mentato tubuh di Suku Mentawai termasuk yang tertua di dunia. Dimulai sejak 53 tahun sebelum masehi (53 tahun SM). Sebagian besar suku mentato tubuhnya sebagai bagian dari peribadatan serta penanda status sosial di kelompok masyarakat.

"Di dekade 1980-an, tato terdegradasi menjadi simbol kriminalitas lantaran banyaknya penjahat yang bertato. Bahkan pernah geger kehadiran Petrus (penembak misterius) yang menyasar orang-orang bertato. Seiring berjalannya waktu, image tersebut luntur. Tato kini menjadi bagian dari seni dan gaya hidup. Banyak orang mentato tubuhnya untuk menegaskan sebuah prinsip hidup. Namun sebagai muslim, dalam ajaran agama saya, tato dilarang," ujar Bamsoet usai nge-vlog bersama raja Tato Indonesia Hendric Shinigami untuk konten akun youtube Bamsoet Channel, di Kawasan Kelapa Gading Jakarta, Minggu (6/9/20).

Bamsoet sengaja kali ini mengangkat tema bisnis tato di tengah pandemi cobid-19, dan mencoba mendalaminya mengapa banyak kalangan suka tubuhnya di tato. Pandemi covid-19 ternyata tidak terlampau ngefek bagi bisnis gambar tubuh ini. Paling tidak dari penjelasan Hendric, konsumennya sudah antri hingga akhir tahun ini. “Karena ini kerja seni, maka untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak bisa tergesa-gesa. Sama seperti melukis,” jelas Hendric.

Ketua DPR RI ke-20 ini menilai, Hendric Shinigami termasuk seniman tato luar biasa. Ia tidak mentato sembarangan orang. Sebelum mentato, ia menanyakan terlebih dahulu alasan kenapa seseorang ingin mentato tubuhnya. Jika tidak masuk akal, Hendric bahkan tak segan menolaknya.

"Membuat tato di tubuh tidak melanggar peraturan. Namun secara agama Islam, ada larangan. Sehingga dikembalikan kepada keyakinan masing-masing pemeluk agamanya. Karenanya, siapapun yang ingin mentato tubuh, sebaiknya dipikirkan secara matang. Walaupun sudah ada layanan menghapus tato, namun bekasnya tidak bisa hilang sama sekali," tutur Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengingatkan agar tato sebagai sebuah seni jangan lagi terdegradasi menjadi simbol kriminalitas maupun ugal-ugalan. Karenanya, pentato dan orang yang ditato wajib menjaga perilaku diri, karena mereka adalah cerminan. “Terpenting, jangan jadikan tato sebagai simbol menakut-nakuti orang maupun gagah-gagahan,” pungkas Bamsoet.

tag: #bamsoet  #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...