Berita
Oleh Yunan Nasution pada hari Rabu, 03 Jun 2015 - 11:23:49 WIB
Bagikan Berita ini :

LIPI: Pemerintah Tak Boleh Jor-Joran Impor Daging Sapi

36DagingSapi.jpg
Daging Sapi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meminta pemerintah membatasi impor daging sapi untuk menstimulasi pembangunan sektor perternakan dalam negeri.

"Impor itu bukan suatu yang tabu untuk saat ini di tengah globalisasi karena sejatinya tidak ada lagi suatu negara yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Tapi harus diingat harus dibatasi, tidak boleh jor-joran karena bisa mematikan pembangunan di dalam negeri," kata peneliti LIPI Pusat Penelitian dan Pengembangan Perternakan Tjeppy D Soedjana di Palembang, Senin (1/6/2015).

Tjeppy mengatakan, jika terjadi pembatasan impor daging sapi maka secara otomatis ada upaya dari pemerintah sendiri untuk membangun industri di dalam negeri. Salah satunya seperti yang saat ini sedang dijalankan yakni pengembangan perternakan kerbau dan sapi di beberapa provinsi di Indonesia.

"Indonesia sudah terlalu lama mengekspor barang baku sehingga lupa untuk menambah nilai tambah, sehingga untuk barang jadi terpaksa selalu mengimpor. Ke depan hal ini harus dikikis secara bertahap dengan mulai membatasi impor, salah satu langkah nyatanya dengan mulai membangun infrastruktur," kata dia.

Menurutnya, model seperti ini sudah diterapkan Korea pada era tahun 80-an. Pada masa itu, Indonesia dan Korea sama-sama belajar ke Jepang mengenai teknik pengembangan unggas.

"Korea hanya mengimpor kira-kira dua hingga tiga tahun saja bibit dari Jepang, selebihnya mereka mengurangi dengan maksud industri pembibitan dalam negeri mau belajar dan memulai. Berbeda dengan Indonesia, yang tidak bisa berhenti hingga sekarang karena merasa menjual barang mentah saja bisa untung lantas mengapa berhenti seperti halnya di sawit dan karet," kata dia.

Asosiasi Pengusaha Protein Hewan Indonesia (APPHI) memperkirakan pada tahun ini kebutuhan daging sapi Indonesia diperkirakan mencapai 640.000 ton, yakni naik 8 persen dari tahun 2014 sebesar 590.000 ton.

Selama delapan tahun terakhir produksi daging memang mengalami peningkatan namun jumlahnya masih lebih kecil dari tingkat kebutuhan nasional sehingga terpaksa mengimpor sapi dari Australia.(yn)

tag: #impor daging sapi  #swasembada daging  #LIPI  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...