JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gelombang penolakan terus mengalir dari berbagai elemen terhadap Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja yang baru saja disahkan DPR pada Senin (5/10).
Tak ketinggalan, karyawan TransJakarta yang tergabung dalam Serikat Pekerja Transportasi Jakarta (SPTJ) turut menolak RUU yang dinilai sangat merugikan kaum buruh tersebut.
Terkait hal tersebutpada Rabu siang (7/10), SPTJ ikut melakukan unjuk rasa di Kantor Pusat Transjakarta yang berlokasi di Jalan Mayjen Soetoyo, Cawang, Jakarta Timur.
Direktur Utama PT. Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, manajemen sengaja mengizinkan lokasi di lingkungan kantor untuk serikat pekerja berdemo agar lebih terpusat.
"Jadi saya pikir dari pada liar terus kemudian ada apa-apa, lebih baik saya izinkan mereka demo disini. Di lingkungan kantor kita sendiri," ujarnya saat memberikan arahan di acara demo tersebut.
Dalam arahannya, Jhony menegaskan, bahwa apa yang sedang terjadi di Gedung DPR saat ini merupakan proses politik dan diluar kontrol manajemen Transjakarta.
Kendati demikian, pihaknya memastikan kepada Serikat pekerja akan menampung semua aspirasi yang disampaikan.
"Saya ingin memastikan pelayanan masyarakat terus berjalan, sementara secara paralel aspirasi dari pada karyawan Transjakarta bisa tersampaikan," ujarnya.
Jhony turut memuji aksi serikat pekerja yang menurutnya sangat tertib dan berjalan lancar.
"Ini langkah kita bersama serikat pekerja mencoba menjalin hubungan yang harmonis. Tujuan adalah semata-mata kelancaran untuk pelayanan masyarakat," pungkasnya.
Jhony menuturkan dirinya bersama jajaran manajemen lainnya komitmen terhadap kesejehteraan karyawan di Transjakarta. Karena itu lanjut Jhony saat merumuskan RKAP 2021 yang saat ini sedang dibahas, pihaknya sudah merencanakan untuk memberikan bonus 3 bulan gaji kepada karyawan.
“Soal bonus ini kita tetapkan diawal, baru kemudian kita rumuskan berapa target pendapatan perusahaan agar rencana bonus tersebut bisa dicapai,” ujar Jhony.
Lebih lanjut Jhony menambahkan sejatinya tahun ini, kami juga sudah berusaha sekuat tenaga memberikan bonus tersebut terhadap karyawan. Namun situasi pandemi yang menyebabkan penurunan pendapatan perusahaan merubah semuanya. Namun demikian, manajemen memutuskan tetap memberikan perhatian kepada karyawan dengan memberikan “sedekah” karena nilainya tidak sampai 1 bulan gaji.
“Singkatnya kami selalu berusaha sekuat tenaga menghadirkan kesejahteraan kepada karyawan sesuai dengan aturan yang berlaku,” tandasnya.