Oleh Alfin Pulungan pada hari Selasa, 13 Okt 2020 - 12:00:38 WIB
Bagikan Berita ini :

Rocky Gerung: Omnibus Law Bukan Merapikan UU, Tapi Menyelundupkan Kepentingan

tscom_news_photo_1602565221.jpg
Tangkapan layar YouTube Rocky Gerung soal Omnibus Law (Sumber foto : YouTube Rocky Gerung Official)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Pengamat politik Rocky Gerung angkat bicara soal kisruh yang terjadi akibat Omnibus Law UU Cipta Kerja. Ia menerangkan bahwa Omnibus Law awalnya muncul sebagai metode untuk merampingkan UU yang saling tumpang tindih.

Namun, melihat Omnibus Law Cipta Kerja yang disusun secara terburu-buru oleh pemerintah dan DPR, Rocky menyebut bahwa UU tersebut sarat akan kepentingan.

"Tetapi yang terjadi di kita bukan dirapikan sebetulnya, tapi diselundupkan kepentingan-kepentingan, sepertinya kepentingan-kepentingan ekonomi yang merugikan buruh," kata Rocky dalam akun YouTube-nya Rocky Gerung Official, Selasa, 13 Oktober 2020.

Ia lantas menyoroti ribuan pasal yang tercantum dalam UU Cipta Kerja. Menurut Rocky, hal itu membuat publik sulit mencari celah yang diselewengkan pemerintah dalam UU ini. "Omnibus Law ada 1071 pasal. Kalau pasalnya banyak, kita gak tahu sebetulnya bagian yang gelap," kata dia.

Meski begitu, dua hal yang paling disorot oleh Rocky dalam Omnibus Law, yakni soal perburuhan dan lingkungan. Dua hal ini menurutnya paling mendesak diperhatikan.

Rocky Gerung menyebut bahwa UU Cipta Kerja terkesan seperti disembunyikan. Ia pun mempertanyakan keabsahan naskah akademik yang menurut Menkopolhukam Mahfud MD diselesaikan selama 20 hari.
"UU yang dibuat tertutup, publik tidak tahu, berarti memang direncakan kejahatan," ujarnya.

Rocky memandang seolah-olah ada pembungkaman terhadap para pekerja dan pemerhati lingkungan yang perannya sangat relevan dengan UU Cipta Kerja.

"UU ini menghalangi buruh untuk ikut andil dalam hal penentuan upah. Juga menghalangi para aktivis lingkungan untuk meneliti amdal dilakukan atau enggak," katanya.

Atas kekacauan itu, Rocky lantas menyebut bahwa penyusunan Omnibus Law ini secara tidak langsung menghina akal sehat masyarakat yang banyak menolak kehadirannya. "Seluruh UU itu menghina akal sehat publik," ujarnya.

tag: #rocky-gerung  #omnibus-law  #uu-cipta-kerja  #buruh  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...