JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bakal segera mendapatkan suntikan modal baru dari pemegang sahamnya senilai Rp 8,5 triliun. Dana ini akan disuntikkan dengan penerbitan obligasi wajib konversi (mandatory convertible bond/MCB) senilai Rp 8,5 triliun.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra ketika dikonfirmasi mengenai rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berkaitan dengan rencana aksi korporasi tersebut. "Yup [berkaitan dengan penerbitan MCB Rp 8,5 triliun," kata Irfan dikutip dsri CNBC Indonesia, Rabu (14/10/2020).
Adapun keputusan penerbitan MCB ini ditetapkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Komisi VI DPR RI dalam rapat kerja pemerintah dan DPR pada bulan Juli lalu.
Sebelumnya Irfan menyebut peruntukan dana ini masih dibicarakan oleh manajemen, baru akan final ketika perusahaan menerbitkan instrumen ini nantinya.
"Mestinya [buat operasional], tapi belum final. Masih didiskusikan," kata Irfan kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/7/2020).
Namun demikian, Irfan menegaskan bahwa penerbitan instrumen ini harus tetap dilakukan di tahun ini.
Dalam kesempatan terpisah, saat ditemui di Komplek DPR RI usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Irfan mengatakan perusahaan membutuhkan dana ini untuk modal kerja perusahaan.
Pasalnya, saat ini operasional perusahaan tak berjalan maksimal karena jumlah penumpang yang turun signifikan sedangkan perusahaan harus tetap membayarkan kewajiban,
"Buat idup, buat modal kerja. Jadi buat kita idup. Kan penumpang turun jauh, kewajiban jalan terus," jelas dia, Senin (22/6/2020).