JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa keterisian kamar hotel untuk kebutuhan isolasi pasien positif COVID-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG) hanya 21 persen.
"Tempat-tempat isolasi hotel itu tingkat keterisiannya hanya 21 persen sekarang. Kita bersyukur bahwa angka kasus positifnya menurun," ujar Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (3/11).
Persentase keterisian tersebut berada di tiga hotel yang tersedia menjadi tempat isolasi pasien OTG, yakni Ibis Style di Mangga Dua, (Jakarta Utara), U Stay Hotel di Mangga Besar (Jakarta Barat) dan Ibis Senen di Jakarta Pusat.
Mantan Menteri Pendidikan ini menyebutkan bahwa tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien OTG di hotel pernah mencapai 60 persen, tapi kini hanya 21 persen. "Pernah mencapai lebih dari 60 persen, saat ini hanya 21 persen," katanya.
Di samping itu, kata Anies, mengenai kapasitas keterisian ruang rawat inap isolasi pasien COVID-19 di Jakarta sebesar 55 persen, sedangkan untuk ICU sebanyak 58 persen.
"Tentu kami gak berharap ini melonjak tapi kami pastikan bahwa kapasitasnya ada," tutur Anies.
Dia mengharapkan kasus COVID-19 di Jakarta ini tak mengendorkan masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Jadi kita waspada dan kepada seluruh masyarakat tetap menggunakan masker di manapun kapanpun dan tetap jaga jarak dan cuci tangan teratur," katanya.
Anies Baswedan mengemukakan belum terlihat efek libur panjang terhadap peningkatan kasus COVID-19 di ibu kota.
"Kalau satu sampai dua hari ini belum ada (peningkatan pemeriksaan COVID-19 ) yang khusus (akibat libur panjang)," ujar Anies
Anies menyebutkan bahwa untuk bisa mengetahui efek dari libur panjang, diperlukan waktu beberapa hari dari akhir libur panjang dan bukannya hanya melihat hasil dari satu-dua hari saja.
Meski demikian, Anies mengakui bahwa ada peningkatan signifikan dari lalu lintas Jakarta sejak Senin (2/11) yang menandakan adanya pergerakan masyarakat dalam jumlah tidak sedikit setelah libur panjang.