Oleh Bachtiar pada hari Senin, 16 Nov 2020 - 08:22:43 WIB
Bagikan Berita ini :

Wacana Vaksinasi Akhir Tahun, Netty Aher: Jangan Sampai Terjadi Euforia Dan Prokes Jadi Ambyar

tscom_news_photo_1605489763.jpg
Netty Prasetyani Politikus PKS (Sumber foto : Istimewa)


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Pemerintah telah meminta otorisasi darurat untuk memulai kampanye vaksinasi massal pada akhir 2020. Jika BPOM menyetujui, Indonesia akan menjadi salah satu negara yang meluncurkan vaksin Covid-19.

Dalam wawancara dengan media asing, Presiden Joko Widodo mengatakan sudah ada rencana lanjutan untuk mendistribusikan vaksin ke seluruh negeri.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah melakukan proses edukasi publik dengan baik dan jelas agar masyarakat tidak mengalami euforia dan salah paham.

"Vaksinasi tidak berarti bebas Covid-19. Pemerintah harus mengedukasi masyarakat dan mengantisipasi terjadinya euforia. Jangan sampai kampanye vaksinasi massal membuat penerapan protokol kesehatan jadi ambyar," ujarnya dalam keterangan media, Minggu, (15/11).

Menurut Netty, protokol kesehatan tetap harus diperketat dan upaya 3T, testing, tracing dan treatment harus terus ditingkatkan.

"Kita tidak ingin karena euforia vaksin maka kebiasaan 3M yang membuat masyarakat hidup lebih sehat, lebih disiplin, lebih patuh dan lebih bersih ditinggalkan. Adalah tugas pemerintah untuk mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan edukasi publik," tambahnya.

Bukan cuma euforia yang perlu diantisipasi, ujar Netty, tapi juga kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat tentang vaksinasi.

"Jangan sampai masyarakat menolak, bahkan secara sinisme meminta agar para pejabat dan anggota DPR dulu yang diujicoba karena informasi tentang keamanan, efek samping, uji klinis dan kehalalan vaksin tidak disampaikan dengan baik kepada masyarakat," jelasnya.

Selain itu, Netty kembali mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dan transparan dalam menggunakan anggaran penanganan Covid-19.

"Anggaran yang digunakan untuk pengadaan vaksin ini adalah anggaran sekaligus amanat rakyat yang harus dikelola secara akuntabel. Pemerintah harus menjelaskan jenis vaksin apa yang dibeli, berapa harganya, dan berapa yang harus dibayar masyarakat untuk mendapatkan vaksin," katanya.

Selain itu, katanya lebih lanjut, perlu dijelaskan pada masyarakat, kelompok mana yang digratiskan, kelompok mana yang harus membayar untuk vaksinasi.

Oleh karena itu, kata politisi PKS ini, anggaran vaksin harus transparan dan dilaporkan secara reguler kepada publik.

"Pengadaan vaksin Covid-19 bertujuan untuk melindungi dan menyelamatkan rakyat dari bahaya pandemi. Jadi perlu dipastikan tidak ada oknum yang memanfaatkan kesempatan di dalam kesempitan dengan menjadikannya sebagai proyek untuk kepentingan kelompok tertentu," tutup Netty.

tag: #vaksin  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...