Oleh Rihad pada hari Sabtu, 21 Nov 2020 - 10:19:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Dibalik Kekompakan TNI dan Polisi Bersatu Turunkan Baliho

tscom_news_photo_1605928797.png
Pencopotan baliho Habib Rizieq (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Kasus kerumunan massa di Petamburan, Jakarta, menimbulkan gejolak di masyarakat. Pro dan kontra terjadi. Kerumunan yang diikuti ribuan orang ini dinilai melanggar protokol kesehatan. Polisi dan tentara kini bersatu untuk menertibkan suasana demi menghindari gejolak lebih jauh.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengancam kepada siapa saja yang tak mengindahkan aturan protokol kesehatan, akan ditindak termasuk pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS). “Kita ketahui bersama Jakarta belum aman dari pandemi Covid- 19. Jadi siapapun yang melanggar protokol kesehatan akan kami tindak tegas,” kata Irjen Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (20/11/2020).

Jenderal bintang dua ini juga mendukung langkah Pangdam Jaya untuk mencopot baliho yang bergambar Habib Rizieq Shihab.

Kebijakan Pangdam Jaya menertibkan baliho itu merupakan aturan yang telah diatur oleh undang-undang. “Kami dukung apa yang dilakukan Pangdam Jaya karena tujuannya pasti baik untuk negeri ini,” tegasnya. Tak hanya itu, Imran juga menegaskan pihaknya akan melakukan upaya pencegahan terjadinya kerumunan orang.

Dihalangi

Polres Metro Jakarta Barat mengerahkan 300 personel untuk membantu kerja Kodim 0503/Jakarta Barat menurunkan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Baliho dicopot karena tidak memiliki izin dan tidak membayar pajak. “Jadi kami di sini mem-back-up kegiatan kelancaran penertiban spanduk atau baliho yang banyak terpasang dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi, Sabtu (21/11).

Arsya mengatakan, pencopotan baliho Rizieq tak berizin sempat mendapat penolakan dari massa Rizieq. Namun, baliho tetap dicopot karena tidak sesuai aturan. “Dalam kegiatan penurunan tersebut juga anggota kami di lapangan sempat dihalang-halangi oleh Laskar FPI,” jelasnya.

Arsya menyampaikan, pencopotan spanduk ini dalam rangka penertiban. Sebab, berdasarkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) ditemukan banyak spanduk tidak berizin dan tidak membayar pajak. “Ini dalam rangka bagaimana kita mewujudkan Jakarta yang bersih yang tertib teratur. Jadi mari kita jaga kota kita, agar bisa lebih baik lagi,” imbuhnya.

Atas dasar itu, dia berharap masyarakat bisa taat terhadap aturan. Pemasangan baliho harus mengikuti aturan yang ada. Aparat sendiri akan rutin melakukan pembersihan spanduk-spanduk yang tidak berizin. “Tentu kita pun melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait soal baliho ini. Kami koordinasi dengan Kesbangpol dan Satpol PP agar wilayah Jakarta Barat ini tidak lagi dihiasi baliho-baliho tidak berizin,” tandas Arsya.

Dukungan Tentara

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman pun memerintahkan anggotanya untuk mencopot spanduk tersebut. "Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi.

Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu. Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Oleh karena itu, TNI pun turun tangan.

"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar," kata Dudung.

Dudung pun memastikan operasi untuk menurunkan baliho Rizieq masih akan terus berlanjut. Semua baliho Rizieq yang ilegal akan ditertibkan oleh pasukannya.

Dia juga menyesalkan ceramah Rizieq yang dianggapnya telah menghujat TNI-Polri dalam acara maulid nabi yang digelar FPI beberapa waktu lalu.

"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta. Saya panglimanya. Kalau coba-coba akan saya hajar nanti," kata Dudung.

Tidak Setuju

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, ikut menanggapi pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abrucahman. Dia menilai, pernyatan tersebut menunjukkan bahwa negara dan seluruh pendukungnya sudah kalah. Hal itu disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya, Jumat (20/11/2020). “Kalau TNI turun tangan, berarti negara dan seluruh pendukungnya kalah. Sudah tak mampu,” tulisnya.

Dengan demikian, sambungnya, semuanya sudah lumpuh diambil alih oleh TNI. “Ini new normal. TNI masuk ke wilayah politik diundang Presiden dan pendukungnya,” kata Andi Arief.

Politisi Gerindra, Fadli Zon tak setuju atas pengakuan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, yang mengaku memerintahkan pencopotan baliho. Menurutnya, Pangdam Jaya tak berwenang untuk memberi perintah pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab itu.

Fadli menyebut, pencopotan baliho bukan menjadi kewenangan dan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari anggota TNI. Fadli Zon lalu meminta agar Mayjen TNI Dudung Abdurachman tak semakin jauh terseret pada arus politik. "Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan tupoksi TNI.

"Sebaiknya jangan semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lagi “dwifungsi ABRI” imbangi “dwifungsi polisi”," tulisnya dalam akun Twitter @fadlizon, Jumat (20/11/2020)

Mendukung

Pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang memerintahkan pencopotan Baliho Habib Rizieq Shihab mendapat dukungan juga. Adalah Politisi PDI Perjuangan Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin mengapresiasi tindakan tegas TNI di bawah pimpinan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman untuk menurunkan baliho Rizieq Shihab di wilayah DKI Jakarta. "Pada intinya saya sebagai mantan prajurit TNI sepakat dan mengapresiasi tindakan tegas yang dilakukan oleh pangdam Jaya untuk menurunkan baliho Rizieq Shihab," kata dia.

"Memang berdasarkan tupoksi, Satpol PP lah yang memiliki kewajiban untuk menurunkan baliho. Tetapi ada informasi, setiap Satpol PP menurunkan baliho Rizieq Shihab, besoknya sudah terpasang lagi. Karenanya, harus ada tindakan tegas secara terukur dan itu dilakukan oleh TNI yang ternyata banyak didukung oleh warga bangsa Indonesia," ujarnya.

Ia menambahkan sudah sangat tepat bila TNI turun tangan untuk membersihkan baliho-baliho Rizieq Shihab yang terpasang di seluruh pelosok Jakarta.

tag: #habib-rizieq  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Zoom

Mengapa Jual Beli Jabatan Merupakan Modus Korupsi yang Populer?

Oleh Wiranto
pada hari Kamis, 06 Jan 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap Walikota Bekasi Rahmat Effendi, pada Rabu (5/1/2022). KPK mengamankan 12 orang termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat ...
Zoom

Anies dan Ridwan Kamil Akan Digugat Apindo, Ini Alasannya

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini sedang berhadap-hadapan dengan pengusaha. Anies vs pengusaha ini terkait dengan keputusan Anies yang mengubah kenaikan UMP dari ...